JawaPos.com – Kondisi David Ozora terus menunjukkan perkembangan signifikan. Bahkan, mengutip keterangan dokter, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyebut lebih cepat dari perkiraan.
Saat menjenguk ke Rumah Sakit (RS) Mayapada, Kuningan, Jakarta, kemarin (26/2), Gus Yahya (sapaan Yahya Cholil Staquf) mengatakan bahwa David masih berada di ruang perawatan intensif. Dia hanya menemui kedua orang tua David.
Selain itu, Gus Yahya sempat mendapatkan penjelasan dari tim dokter yang menangani remaja 17 tahun yang menjadi korban penganiayaan Mario Dandy Satrio tersebut. ”Ventilator sudah dilepas,” tuturnya.
Gus Yahya melanjutkan, diperkirakan dalam waktu dekat tingkat kesadaran David sudah kembali sempurna. Mantan juru bicara kepresidenan di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid itu juga bersyukur keluarga David terlihat tabah. ”Ya, (dari kejadian, Red) ini, berarti kita punya masalah dengan cara bergaul dan cara bertindak dari anak-anak kita,” katanya.
Untuk itu, Gus Yahya berharap semua orang tua lebih memperhatikan pergaulan anak-anak. Dia mengakui bahwa masa-masa remaja adalah masa-masa yang sulit dan butuh banyak bimbingan. Dia berharap kejadian yang menimpa David tidak terulang.
Pesan serupa disampaikan Wakil Sekjen MUI Bidang Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa Arif Fahrudin. Dia mengatakan, kasus David yang dianiaya Mario merupakan cermin dari persoalan akhlak bangsa. ”Kasus ini menunjukkan tercerabutnya rasa empati dan persaudaraan,” jelasnya.
Alissa Qotrunnada yang kemarin mendampingi sang ibu, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, menjenguk David juga berharap kondisi anak sulung dari dua bersaudara itu segera membaik. Dan, proses hukum untuk pelaku pengeroyok David juga berjalan seadil-adilnya.
Dalam pesannya, seperti dikutip lewat Theodora Hapsari, bibi David, Sinta Nuriyah juga menyebut bahwa David disayang banyak orang. ”Yang mendoakan lintas iman karena ini tragedi kemanusiaan,” ujar mantan ibu negara tersebut.
Jika sudah sembuh nanti, Sinta juga berpesan ke keluarga agar David mampir ke Jombang. ”Biar main ke (Pondok Pesantren, Red) Tebuireng,” kata Theodora, mengutip salah seorang sepupunya yang kebetulan di saat bersamaan menjenguk David.
Sementara Alissa juga meminta semua pihak kembali ke pokok persoalan. Itu agar proses hukum dapat berjalan tegak. ”David dianiaya dan karena itu pelaku penganiayaan harus mendapatkan hukuman yang setimpal,” ucapnya kepada Jawa Pos.