JawaPos.com – Tahap pencocokan dan penelitian (coklit) data calon pemilih pada Pemilu 2024 bergulir sejak Selasa (14/2) lalu. Berdasar hasil sementara di hampir semua kabupaten/kota, banyak temuan seputar validitas data pemilih yang diperoleh petugas. Mulai calon pemilih yang sudah meninggal hingga data ganda.
Di Pasuruan, berdasar data terakhir hingga pekan lalu, dari jumlah pemilih sebanyak 1,22 juta jiwa, panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) setempat telah menemukan 201 data pemilih yang diketahui telah meninggal.
’’Jumlah itu merupakan data sementara. Petugas pantarlih masih melakukan pendataan,’’ kata Komisioner KPU Divisi Data dan Informasi Kabupaten Pasuruan Abdul Kholiq kepada Jawa Pos Radar Bromo.
Di Kediri, pantarlih yang diterjunkan KPU setempat juga mendapati sejumlah temuan terkait validitas data pemilih. Terbanyak adalah data pemilih yang meninggal. Jumlah sementara mencapai 1.934 nama.
Selain itu, pantarlih menemukan sejumlah data pemilih yang masuk kategori tidak memenuhi syarat (TMS). Sebagaimana data ganda, temuan sementara mencapai 52 orang. Ada pula pemilih yang masih berstatus TNI/Polri. Juga, ada temuan 637 pemilih yang salah penempatan TPS (tempat pemungutan suara).
’’Paling banyak TMS (tidak memenuhi syarat, Red) kategori meninggal dunia,’’ terang Komisioner KPU Eka Wisnu Wardhana.
Temuan-temuan serupa juga terjadi di daerah lain. Di Jember, data calon pemilih sudah meninggal, dan temuan TMS lainnya yang juga cukup banyak adalah pemilih pindah domisili, tetapi masih terdaftar di tempat asal.
Komisioner KPU Jember Ahmad Hanafi menjelaskan, temuan-temuan itu memang tidak terhindarkan. ’’Pendataan pemilih berbasis administrasi kependudukan. Sehingga ada peluang warga yang telah meninggal tetap tercatat karena tidak ada bukti meninggal berupa akta atau surat keterangan (suket),’’ katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Jatim Choirul Anam menjelaskan bahwa proses pemutakhiran data pemilih berlangsung hingga 14 Maret. ’’Kami berharap dukungan masyarakat untuk menyukseskan tahapan ini,’’ katanya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menambahkan, saat ini pemerintah pusat tengah berusaha mempermudah pendeteksian calon pemilih Pemilu 2024 melalui KTP digital. ’’Sehingga pemilih bisa tahu berada di TPS berapa,’’ katanya.
PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH PEMILU 2024 DI JATIM
Jumlah pemilih terdata mencapai 31.810.467
Temuan sementara dari proses pemutakhiran:
– Pemilih meninggal
– Temuan pemilih ganda
– Pemilih berstatus TNI/Polri
– Pemilih pindah domisili
– Pemilih baru belum terdaftar