JawaPos.com – Konektivitas antarwilayah di Jatim terus bertambah seiring pengoperasian sejumlah jalan tol baru. Terakhir adalah ruas penghubung tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar (KLBM) dengan tol trans-Jawa sejak Rabu (22/2).
Hanya, tidak semua kendaraan memanfaatkan tol-tol itu. Terutama angkutan barang yang memilih lewat jalur protokol. Akibatnya, di sejumlah ruas jalan, kemacetan karena penumpukan kendaraan besar masih ditemui.
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Putra Lingga menjelaskan, kondisi itu tak lepas dari tarif tol yang masih cenderung mahal. Terutama ruas-ruas baru. ”Mahalnya tarif berdampak pada pengusaha. Sebagian sopir truk masih memilih lewat jalan raya. Bergelut dengan kemacetan,” katanya.
Karena itu, pihaknya berharap pengelola tol mengevaluasi tarif untuk memangkas biaya logistik. Dia tidak menampik bahwa keberadaan ruas-ruas tol baru membawa dampak positif. Selain mengurangi kemacetan, juga mempermudah konektivitas di wilayah Jatim.
Sebelumnya, sejak Rabu (22/2), satu lagi ruas tol beroperasi. Yakni, ruas penghubung tol KLBM dengan tol trans-Jawa. Melalui ruas itu, pengguna tol KLBM bisa langsung masuk ke trans-Jawa tanpa perlu keluar tol terlebih dulu. Demikian pula sebaliknya.
Sejauh ini, sudah cukup banyak kendaraan yang memanfaatkan ruas baru tersebut. ”Sudah banyak yang lewat langsung. Untuk angkanya, belum mendapat laporan,” ujar Pj Sekretaris Perusahaan PT Waskita Bumi Wira (WBW) Dicky F. Novianto.