JawaPos.com – Setelah beberapa hari menjalani perawatan, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Ali Yafie tutup usia pada Sabtu (25/2) pukul 22.13 WIB. Ulama 97 tahun itu dikenal sebagai tokoh dengan ilmu yang banyak.

Kenangan terhadap sosok Kiai Ali Yafie itu disampaikan langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat takziah di rumah duka, kawasan Menteng, Bintaro, Tangerang Selatan, kemarin (26/2). “Saya sangat dekat dengan beliau. Saya mengikuti jejak beliau,” kata Ma’ruf.

Dia menjelaskan, saat Ali Yafie jadi ketua umum MUI, Ma’ruf menjabat ketua Bidang Fatwa MUI. Kemudian, saat Ali Yafie jadi rais aam PBNU, Ma’ruf menjadi salah satu katib aam PBNU. Sampai akhirnya Ma’ruf mengikuti jejak Ali Yafie menjadi ketua umum MUI dan menjadi rais aam PBNU.

Kiai Ali Yafie dalam sebuah acara pada 2006. Jenazahnya kemarin dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta. (MUHAMAD ALI/JAWA POS)

“Beliau ini guru saya. Senior saya. Bagi saya, beliau itu seorang yang banyak ilmunya,” tutur Ma’ruf. Selain itu, Ali Yafie juga mengetahui banyak masalah atau problematika. Bukan hanya persoalan di bidang agama. Melainkan juga masalah-masalah kenegaraan dan kebangsaan.

Ma’ruf menjelaskan, salah satu yang perlu diteladani dari sosok Ali Yafie adalah caranya dalam memberikan bimbingan yang selalu santun. Dalam keadaan apa pun, Ali Yafie konsisten pada ajaran agama.

Ali Yafie juga bisa bergaul dengan segala lapisan atau kelompok masyarakat. Pernah suatu saat, menjelang Presiden Soeharto lengser, dipanggil sepuluh ulama untuk berdiskusi di Istana Negara.

Saat itu ada Ali Yafie, Ma’ruf Amin, Gus Dur, dan Nurcholish Madjid. Sebagai seorang ulama, saat itu Ali Yafie memberikan pandangan yang jelas soal upaya menyelamatkan bangsa dan negara.

By admin