JawaPos.com – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) turut memberikan atensi terhadap kasus penganiayaan yang menimpa David Ozora. Kemarin Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar mendatangi Mapolrestro Jaksel.
David sebagai korban penganiayaan yang dilakukan tersangka Mario Dandy Satrio masih masuk kategori anak. Usianya baru 17 tahun.
Selain David, saksi AG juga masih berusia di bawah 18 tahun, tepatnya 15 tahun. Karena itu, Kementerian PPPA turun tangan. ”Kami berpesan kepada Pak Kapolres untuk melakukan pengembangan dengan sebaik-baiknya,” tambah dia.
Dari parlemen, anggota Komisi III DPR RI Habiburrokhman mendesak Mario Dandy dijerat dengan pasal percobaan pembunuhan. Jika melihat kronologi dan video kejadian, tindakan pemukulan dilakukan dengan sangat keji dan bisa mengakibatkan hilang nyawa. ”Saran saya, pelaku dikenakan pasal 340 juncto 53 KUHP tentang percobaan pembunuhan berencana,” kata dia.
Sementara itu, kondisi David disebut telah menunjukkan progres positif. Perwakilan keluarga David, Rustam Hatala, mengatakan, mulai ada respons dari David meski masih tak sadarkan diri.
“Terima kasih atas semua doa dan support kepada Ananda David dan kami sebagai keluarga,” ucap Rustam. Termasuk jajaran kepolisian yang masih sangat diyakini keadilannya dalam menangani kasus yang sudah melukai nilai kemanusiaan tersebut.
Rasa terima kasih juga disampaikan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang telah berkunjung dan memberikan support kepada David dan keluarga di RS Mayapada kemarin siang. Ani, sapaan Sri Mulyani, datang bersama Ketua Umum GP Ansor sekaligus Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Menurutnya, Ani datang sebagai ibu yang sangat prihatin terhadap korban kebiadaban. Juga sebagai ibu yang sangat prihatin karena anaknya masih tak berdaya. “Beliau datang sebagai ibu yang mengutuk keras saat nilai-nilai kemanusiaan diinjak-injak,” ujar Rustam.
Sebab, lanjut dia, bagi siapa pun, kekerasan tidak dibenarkan atas nama apa pun, dilakukan oleh siapa pun, dan terhadap siapa pun. Sehingga apa yang dialami David bukan hanya duka keluarga, melainkan juga duka bagi semua ayah dan ibu di mana pun berada.
“Dan semoga kejadian yang merobek nilai kita sebagai manusia ini tidak terulang kembali kepada siapa pun dan di mana pun berada,” pungkasnya.
Ani memang langsung datang ke RS Mayapada setiba di Jakarta Sabtu (25/2) pukul 10.00 WIB. Sebelumnya, dia diketahui tengah melakukan perjalanan dinas ke India. “Sungguh pedih dan remuk hati melihat kondisi David akibat penganiayaan yang kejam dan keji,” ungkapnya.
Ani mengaku sempat mendapat penjelasan dari dokter ICU terkait perkembangan kesehatan David. Dari keterangan yang diperoleh, kondisi David sudah lebih baik dibanding hari pertama perawatan. “Kita semua mendoakan secara tulus dan khusyuk untuk pemulihan dan kesembuhan David,” ucapnya.
Selain menjenguk David, Ani bertemu dengan orang tua David, Jonathan Latumahina dan istri. Dalam kesempatan tersebut, sambil menyalami dan menggenggam erat tangan orang tua David, dia menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian yang menimpa David.