JawaPos.com- Di tengah cuaca ekstrem, kecelakaan laut terjadi lagi di wilayah perairan Gresik. Sabtu (25/2) sore, perahu nelayan asal Pangkah Wetan, Kecamatan, Ujungpangkah dihantam ombak. Sampai Minggu (26/2), seorang korban belum berhasil ditemukan. Yakni, H. Ali Rokhman, 51.

Korban juga merupakan Ketua DPC Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KTNI) Ujungpangkah. ‘’Masih dalam proses pencarian bersama dengan bantuan petugas,’’ kata Kepala Desa Pangkah Wetan Saifullah Mahdi kepada Jawa Pos, Minggu (26/2) sore.

Dia menceritakan, Haji Ali melaut bersama satu orang temannya bernama Azis. Nah, dalam perjalanan pulang, gelombang dan angin kencang datang. Perahu yang ditumpangi korban pun tersapu ombak. Tidak lama, makin turun ke dalam laut. ‘’Kecelakaan itu kemudian memisahkan Pak Haji Ali dan Azis,’’ ungkapnya.

Azis yang berusia masih muda, berupaya menolong Haji Ali. Namun, Haji Ali yang sudah kelelahan akhirnya tidak kuat. Kedua korban terpisah. Bersyukur, tidak lama, ada perahu lain. Kemudian, perahu itu melakukan pertolongan. Azis yang tampak, mendapat pertolongan lebih dulu. Setelah itu, bersama-sama mencari keberadaan Haji Ali.

‘’Ternyata tidak ditemukan, ombak pada Sabtu sore itu semakin besar hingga diputuskan pencarian dilanjutkan Minggu. Semoga Pak Haji Ali segera diketemukan dalam keadaan apapun,’’ ungkap Sandi, panggilan akrab Saifullah Mahdi.

Kepala Dinas Perikanan Pemkab Gresik Nadhilah mengatakan, pihaknya sudah mendengar kabar kecelakaan laut yang menimpa warga Ujungpangkah tersebut. Pihaknya pun sudah meminta bantuan petugas untuk melakukan pencarian korban. ‘’Kami turut prihati, semoga segera ditemukan,’’ harapnya.

Sebelumnya, Kepala Kelompok Unit Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto menyarankan para nelayan tak melakukan kegiatan melaut saat awan mulai gelap atau mendung. “Apabila menemui awan gelap di tengah laut maka harus menunda aktivitas melautnya,” ujarnya.

Dia menyampaikan kondisi cuaca di wilayah perairan bagian utara dan selatan Jawa Timur masih memiliki potensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Selain itu, hujan juga disertai embusan angin dengan kecepatan antara 15-30 knot, sekaligus berpotensi muncul gelombang laut setinggi 2-2,5 meter.

Kondisi cuaca buruk dipengaruhi adanya daerah konvergensi di sekitaran Laut Jawa. Yakni, pertemuan massa udara dari utara khatulistiwa dengan massa udara dari selatan khatulistiwa. Kondisi itu diperparah munculnya gelombang Rossby dan Kelvin di wilayah atmosfer.

By admin