JawaPos.com – Pengguna jalan di jalur pantura kini punya alternatif untuk menghindari kemacetan di kawasan Demak–Sayung. Sebab, jalan tol Semarang–Demak Seksi 2, yakni ruas Sayung–Demak, diresmikan Presiden Joko Widodo kemarin (25/2) dan siap beroperasi.
Beroperasinya tol sepanjang 16,01 km tersebut, menurut Jokowi, tidak hanya mempercepat transportasi logistik. Tetapi juga berfungsi sebagai tanggul laut yang dapat mencegah banjir rob.
Presiden memperkirakan, pada masa mendatang banjir rob semakin jauh dan tinggi levelnya masuk ke daratan akibat perubahan iklim. ”Itu sedikit bisa kita cegah dengan fungsi jalan tol sekaligus tanggul laut dari jalan yang telah dibangun ini,” kata Jokowi di gerbang tol Sayung, Demak, kemarin.
Selain itu, Jokowi mengingatkan kembali pentingnya pemanfaatan jalan tol di Indonesia. Termasuk di ruas tol Sayung–Demak yang menghabiskan anggaran Rp 5,9 triliun tersebut. Para gubernur dan bupati/wali kota diminta untuk segera menindaklanjuti dengan menyambungkannya dengan kawasan produksi di wilayah masing-masing. Baik itu wilayah industri, pertanian, perkebunan, maupun pariwisata. ”Dengan demikian, semua bisa lebih efisien,” ujarnya dilansir dari Radar Semarang.
Tol Semarang–Demak seksi 2 tersebut akan dilanjutkan dengan pembangunan ruas seksi 1 (Sayung–Kaligawe) sepanjang 10 km. Pembangunannya sempat terkendala status pembebasan lahan warga yang musnah karena tenggelam oleh air laut.
Untuk mempercepat pembangunan ruas tol seksi 1 tersebut, menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pemerintah memutuskan menghapus atau meniadakan status tanah musnah untuk ruas tol Sayung–Kaligawe. Dengan begitu, status tanah warga yang tenggelam oleh air laut sama dengan tanah yang normal.
Basuki berharap prosesnya bisa cepat agar tol Sayung–Kaligawe segera tersambung. ”Kami targetkan 2024 tol seksi 1 bisa diselesaikan,” tegasnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap tol Sayung–Demak bisa menyelesaikan persoalan macet dan banjir rob di kawasan pantura Sayung.