JawaPos.com- Teriakan minta tolong itu memecah keheningan Minggu (26/2) dini hari, pukul 02.14 WIB. Histeris. Seperti saling bersahutan. Terdengar keras dari sebuah rumah toko (Ruko) di Jalan Usman Sadar 85 A, Kelurahan Karangturi, Gresik. Warga dan pengguna jalan yang mendengarnya bergegas menuju ke sumber suara.

Ternyata, api disertai asap tebal sedang menyasar Ruko Sumber Makmur. Beberapa warga pun berupaya untuk memadamkan api dengan alat sekadarnya. Juga, menyelamatkan penghuni di dalam Ruko. Yang berteriak meminta pertolongan itu. Mereka terkepung asap. Beruntung, api belum begitu membesar.

Yono, salah seorang saksi mata, pun bergegas menghubungi petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan (Damkarla) Pemkab Gresik. ‘’Tidak sampai sepuluh menit, petugas kami sudah sampai di TKK (tempat kejadian kebakaran,’’ kata Kepala Dinas Damkarla Pemkab Gresik Agustin Halomoan Sinaga.

Saat kejadian, di dalam ruko ada empat orang. Yakni, Cicilia Veronika, 48, dan dua anaknya masing-maisng Celine Angelina, 5, dan Andrea Wijaya, 21, dan seorang lagi asisten rumah tangga. Mereka semua sedang tertidur pulas di lantai 2 Ruko. Nah, saat tidur bersama Celine, tiba-tiba Cicilia merasakan hawa panas. Dia pun terbangun.

Cicilia melihat api sudah besar dalam kamar. Korban pun panik, lalu bergegas menyelamatkan si buah hati, Celine. Tapi, sebagian api sudah menyambar kedua kaki Celine. Spontan Cicilia berteriak-teriak meminta tolong bahawa telah terjadi kebakaran. Sambil menggendong anak yang masih TK, sang ibu berupaya keluar dari Ruko. Menerobos kepulan asap dan api. Bagian wajahnya sempat ikut tersambar api. Demikian juga lengan Cicilia.

Teriakan itu didengar Andrea Wijaya, anak sulungnya. Si pembantu juga terbangun. Andrea bergegas melompat dari tempat tidur. Keluar kamar menuju ke bagian depan lantai 2. Membuka jendela, kemudian mereka berteriak: ‘’Tolong, kebakaran, kebakaran, kebakaran…!’’

Sejumlah warga yang mendengar cepat melakukan penyelematan dengan air dan alat seadanya. Beberapa kali terdengar ledakan. ‘’Beruntung, ada warga cepat melaporkan kejadian itu,’’ ungkap Sinaga.

Petugas Damkar cepat meluncur ke TKK. Tim Call Center juga langsung menghubungi PLN untuk meminta bantuan pemadaman listrik. Menurut Sinaga, saat melakukan pemadaman, suasana gelap. Pencahayaan minim. Personel Damkarla sempat kesulitan bernafas ditambah mata pedih. ’’Karena asap tebal dari dalam ruangan, tidak ada ventilasi udara,’’ papar mantan kepala Dinas Pemuda dan Olahraga itu.

Pasukan tetap berjuang melakukan pemadaman. Untuk menghilangkan dan méngelurkan asap, petugas pun mengeluarkan pancaran spray. Awalnya, komandan regu juga hendak meminta bantuan blower di Pos Damkarla Kota.

Namun, niat itu diurungkan lantaran akses sempit. Selain itu, tidak ada aliran listrik. ‘’Akhirnya, diputuskan pasukan bantuan SCBA untuk perlindungan dan membantu pernafasan. Namun, ketika SCBA sampai di lokasi, asap tinggal sedikit sehingga dirasa tidak memerlukan alat bantu itu,’’ tambahnya,

Pasukan terus melakukan pembasahan hingga dipastikan aman. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 04.30 WIB, akhirnya pemadaman selesai. Sebelumnya, komandan regu juga langsung berkoordinasi dengan korban Cicilia. Dia berada di luar ruko beserta anaknya Celine, sambil memandangi rukonya yang dilalap si jago merah itu.

Saat itu, Celine diselimuti kain. Beberapa kali terdengar merintih kesakitan. Maklum, ada luka bakar di kaki kanan dan kirinya. Warga pun meminta agar bocah itu segera dibawa ke IGD terlebih dulu untuk mendapatkan perawatan. Akhirnya, korban diantar warga menggunakan motor menuju IGD RS Petrokimia.

Namun, korban Cicilia memilih untuk tetap menunggu di depan ruko. Setelah pasukan Damkarla selesai melakukan pemadaman, petugas juga meminta Cicilia lagi agar mau dibawa ke IGD. Akhirnya, korban menuruti. Dia dibawa menggunakan mobil Dinas Damkarla ke RS Petrokimia menyusul anaknya.

Dalam perjalanan menuju ke IGD, Cicilia tidak kuasa membendung air matanya. Dia menangis. Driver mobil Dinas Damkarla pun menenangkannya.

Sinaga mengungkapkan, kerugian akibat kebakaran Ruko Sumber Makmur itu lumayan besar. Sebab, Ruko itu menjual bahan-bahan bangunan. Namun, untuk kepastiannya, masih dihitung aparat yang berwenang.’’Adapun penyebab kebakaran diperkirakan dari aliran listrik. Sumbernya mungkin dari  set top box TV,  AC, atau charger HP. Itu dugaan sementara,’’ jelasnya.

Kejadian tersebut menambah angka kebakaran di Gresik. Selama Februari, dari catatan Dinas Damkarla, sudah empat kejadian kebakaran. Adapun tindakan penyelamatan (rescue), sebanyak 43 kejadian. ‘

‘’Kami tidak akan bosan-bosan untuk mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap sumber-sumber kebakaran seperti korsleting listrik dan elpiji. Cek dan selalu teliti. Yang jelas, pasukan kami juga siap melayani 24 jam,’’ pungkasnya.

By admin