JawaPos.com- Kasus kekerasan pada anak mengemuka lagi di wilayah hukum Sidoarjo. NAS, asal Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, dilaporkan polisi. Sebab, bapak 33 tahun itu tega membanting anak kandungnya sendiri. Usianya 16 bulan. Akibatnya, balita itupun mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.
Tidak hanya itu. NAS juga disebut telah memukul SR, mertuanya. Perempuan 55 tahun itupun kabarnya sampai terjatuh. Pelaku tidak terima. Seolah kesetanan setelah ditegur SR atas perbuatan pada anaknya itu. Kasus ini terjadi pada Kamis (23/2) sore. Namun, baru mencuat belakangan.
Selama ini, NAS tinggal terpisah dengan istrinya, SA. Sebab, NAS mengaku sibuk berjualan. “Dia jualan online gitu,” ujar SA, Minggu (26/2), seperi dilansir Jawa Pos Radar Sidoarjo.
Perbuatan tersebut bermula saat NAS bertanya kepada SA tentang stok barang dagangannya melalui WhatsApp (WA). Saat itu, pelaku mengabarkan bahwa stok barangnya sudah tidak banyak. Padahal, sedang ada pembeli yang pesan. “Ya, aku jawab: Jual semuanya saja,” kata SA.
Selang beberapa lama, pelaku datang ke rumah. Lalu, marah-marah tidak jelas. NAS tak terima dengan jawaban istrinya itu. Rupanya, pelaku merasa jawaban SA bernada ketus. “Mungkin begitu. Padahal, biasa saja,” imbuhnya.
Awalnya, NAS sempat keluar rumah. Namun, datang lagi dengan membawa anaknya yang berusia 16 bulan. SA menceritakan, selama tinggal terpisah dengan suaminya, anak balitanya itu diurus SR.
Namun, sesampai di dalam kamar, anak balitanya tersebut justru dibanting ke kasur hingga menangis. Bantingan itu membuat kaki sang balita mengenai wajah SA. Akibat perbuatan NAS, korban pun memar hingga saat ini. Nah, ibu mertua yang melihat kejadian itu berusaha menegur. “Tapi malah menampar pipi kiri ibu saya hingga pingsan ke lantai,” beber SA.
SA mengaku, dirinya juga sempat akan dipukul. Namun, saat itu dinasehati SR. Kejadian itu makin membuat anak balitanya menangis.
Diakui, belakangan hubungan dengan suaminya memang sedang tidak baik-baik saja atau bermasalah. Sebab, NAS kerap melakukan kekerasan terhadap dirinya. “Biasa enggak dinafkahi berbulan-bulan,” aku SA.
Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono dikonfirmasi Jawa Pos Radar Sidoarjo membenarkan laporan terkait dugaan kekerasan tersebut. “Benar, sudah ada laporan,” katanya.