JawaPos.com – ’’Sebenarnya, dua laga melawan Bali United (18/2) dan hari ini (kemarin) saya menargetkan dapat empat poin,’’ kata pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso. Tapi, target itu jauh meleset. Green Force tidak mendapat satu poin pun dalam dua laga terakhirnya.
Setelah disikat Bali United dengan empat gol tanpa balas, Green Force menyerah 0-1 di tangan tamunya, PSM Makassar, di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Sabtu sore. Sebiji gol yang mengoyak gawang Persebaya yang dikawal Andhika Ramadhani adalah gol bunuh diri Alwi Slamat pada menit ke-71.
Aji Santoso mengatakan, kekalahan tersebut membuat langkah Persebaya untuk bisa finis di tiga besar pada akhir musim makin sulit. Meski masih menyisakan 10 laga, calon lawan Persebaya yang tersisa tidaklah mudah.
Dua di antaranya adalah melawan tim papan atas, yakni Persib Bandung (13/3) dan Persija Jakarta (4/4). ’’Dengan hasil hari ini, saya rasa berat peluangnya (untuk bisa finis tiga besar),’’ ucap Aji.
Belum lagi, lima laga dengan status home, Persebaya tidak bisa lagi bermain di Stadion Gelora Joko Samudro. ’’Main di mana saja sebenarnya kami tidak ada masalah,’’ sambung pria asal Malang tersebut.
Aji menegaskan akan melakukan evaluasi serius untuk lini belakang. Tiga pertandingan terakhir gawang Persebaya terkoyak tujuh kali. Dua di antaranya adalah gol bunuh diri.
Menurut dia, mental pemain belum sepenuhnya pulih setelah kalah telak oleh Bali United. Hal itu cukup memengaruhi mentalitas pemain ketika melawan PSM.
’’Sho Yamamoto dan Paulo Victor juga belum pulih total. Mungkin faktor itu yang membuat kami sedikit sulit hari ini (kemarin),’’ bebernya.
Sementara itu, tambahan tiga poin membuat PSM Makassar makin nyaman bertengger di puncak klasemen sementara Liga 1. Pelatih PSM Bernardo Tavares mengaku tidak ingin terlalu memikirkan soal peluang menjadi juara Liga 1. Dia ingin fokus per pertandingan.
’’Kami hanya ingin menikmati sepak bola. Kami fokus per pertandingan, tidak mau terbebani soal juara,’’ tegasnya.