JawaPos.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginisiasi Program Makmur untuk mendukung pengembangan replikasi model bisnis kopi guna meningkatkan kualitas hasil produksi kopi petani Indonesia.
Program ini dilakukan melalui sinergi BUMN melalui inisiatif Project Management Officer (PMO) Kopi Nusantara yang akan meningkatkan jumlah luas lahan kebun kopi di lima wilayah. Lima wilayah tersebut mencakup Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera bagian Selatan, dan Sumatera bagian Utara.
“Kalau kita melihat produktivitas kopi rakyat di Indonesia yang belum bisa bersaing dengan negara tetangga, bisa jadi adalah dampak dari budidaya kopi yang belum menjadi komoditas utama bagi petani,” ujar Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yang ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir
menjadi nahkoda inisiatif PMO Kopi Nusantara.
Dengan meningkatkan luas lahan, diharapkan replikasi model bisnis yang salah satu tujuannya meningkatkan produktivitas lahan dapat dilakukan secara masif di lokasi lainnya.
Langkah inmi, kata Dwi Sutoro dilakukan melalui 3 langkah, yaitu kenaikan kuantitas, penguatan kualitas, dan pengembangan adaptasi petani terhadap iklim.
“Inisiatif yang kami lakukan saat ini salah satunya untuk mendorong agar petani bisa fokus membudidayakan kopi sebagai mata pencaharian yang bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya,” imbuhnya.
Adapun, permintaan kopi di seluruh dunia tercatat terus meningkat setiap tahunnya, namun Indonesia terus tersalip oleh Vietnam dan Kolombia dalam hal produksi dan ekspor kopi.
Kementerian BUMN berharap dengan implementasi program Makmur Kopi oleh PMOKopi Nusantara dapat memajukan industri kopi di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan para petani kopi.