JawaPos.com- Jaringan GUSDURian di Gresik belakangan ini risau. Sebab, nama komunitas ini dicatut untuk dukung-mendukung menjelang kontestasi Pemilu 2024. Padahal, gerak organisasi berjejaring nasional tersebut sama sekali bukan di wilayah politik elektoral atau politik praktis.
’’GUSDURian Gresik sebagai bagian dari jaringan nasional GUSDURian perlu memberikan klarifikasi dan pernyataan mengenai hal tersebut supaya publik tidak salah memahami posisi jaringan GUSDURian,’’ kata Choirul Anam, koordinator GUSDURian Gresik, Sabtu (25/2).
Menurut Choirul, GUSDURian merupakan jejaring yang dibentuk keluarga besar Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), para sahabat, dan murid-muridnya setelah Gus Dur wafat pada Desember 2009. Nah, jaringan tersebut dibentuk sebagai ruang kultural bagi keluarga, sahabat, murid, pengikut, dan pengagum Gus Dur
‘’Bukan politik praktis. Jadi, Jaringan GUSDURian tidak pernah dan tidak akan pernah terlibat dukung- mendukung pencalonan, baik di legislatif maupun eksekutif,’’ tegasnya.
Choirul menyatakan, Jaringan GUSDURian dibentuk untuk melanjutkan nilai, perjuangan, dan keteladanan Gus Dur untuk kerja-kerja kemanusiaan. Dengan demikian, sama sekali tidak terkait dengan konflik politik apapun.
’’GUSDURian Gresik tetap teguh dalam garis strategi perjuangan gerakan sosial kemasyarakatan, dan tidak akan melibatkan diri dalam arena politik elektoral baik pada tingkat nasional maupun lokal,’’ paparnya.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya eminta semua pihak untuk tidak menggunakan atau mengatasnamakan GUSDURian Gresik maupun Jaringan GUSDURian dalam aktivitas politik praktis. Termasuk pernyataan memberikan dukungan kepada calon tertentu atas nama organisasi.
‘’Jadi, kalau di beberapa media online ada yang mengatasnamakan GUSDURian maka dipastikan tidak benar, tetapi itu pribadi-pribadi,’’ pungkasnya.