JawaPos.com–Direktur Institut Prancis Indonesia (IFI) Sandra Vivier bersama Konselor Kerja Sama dan Aksi Budaya Stephane Dovert mengadakan kunjungan ke Pemkot Surabaya. Kunjungan itu membahas sejumlah beberapa rencana kerja sama.
Keduanya ditemui Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Armuji tak sendiri. Politikus PDI Perjuangan itu didampingi Bappedalitbang dan bagian kerja sama dalam menerima rombongan diplomat Prancis di Balai Kota Surabaya.
Pada pertemuan itu, Armuji menyampaikan sejumlah upaya Pemkot Surabaya dalam menghadapi musim hujan. Dalam dua pekan terakhir, intensitas hujan meningkat.
”Surabaya sebagai kota terbesar di Indonesia, sedang gencarnya melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan banjir. Dapat kita lihat sejumlah titik sudah berkurang tinggi maupun durasi genangan,” kata Armuji.
Cak Ji, sapaan akrab Armuji, juga menyebutkan, sejak dipimpin Wali Kota Tri Rismaharini, Surabaya menjalin hubungan baik dengan Prancis melalui kerja sama. Misalnya, dengan Marseille yang memiliki karakter sama. Yakni, sebagai kota pelabuhan dan berpenduduk terbesar kedua di Prancis.
Sementara itu, Stephane Dovert menyampaikan, Surabaya perlu menjajaki kerja sama dengan Kota Lyon yang merupakan kota perdagangan, pariwisata, industri, dan kota besar di Prancis.
”Kerja sama yang bisa didalami di antaranya terkait dengan listrik, bagaimana sebagai smart city ada sistem kelistrikan pintar yang efisien,” tutur Stephane.
Stephane menyebutkan, penggunaan listrik di Lyon dengan manajemen hemat energi dan daya lampu yang ringan. Mengantisipasi krisis energi menuntut sistem kelistrikan yang modern, efisien, dan hemat daya.
Pemkot Surabaya menyambut baik upaya kerja sama itu. Sebagai kota metropolitan, Surabaya perlu secara bertahap menggunakan energi listrik berdaya rendah dan efisien namun tanpa mengurangi fungsi pencahayaan.
”Saat ini, kita juga memiliki bis listrik. Ke depan secara bertahap sesuai yang digagas Pak Wali Kota kendaraan dinas akan beralih ke kendaraan listrik untuk alasan efisiensi,” ucap Armuji.