JawaPos.com – Tiga pekerja ditemukan tewas di dalam kontainer yang berisi limbah di daerah Balam Selatan, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau. Ketiga pekerja itu dilaporkan merupakan karyawan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI). Lokasi penemuan itu termasuk wilayah kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau Imron Rosyadi mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan Jumat (24/2) sore. “Begitu mendapatkan laporan, kami langsung turunkan tim ke lokasi. Namun perjalanan ke lokasi cukup jauh, yakni memakan waktu delapan jam perjalanan dari Pekanbaru,” kata Imron Rosyadi sebagaimana dikutip dari Riau Pos, Sabtu (25/2).
Imron Rosyadi menerangkan, pihaknya mendapat laporan kecelakaan kerja itu pada saat jam istirahat siang. Sayangnya, upaya tindak lanjut dari laporan tidak bisa begitu cepat. Sebab, pihak Disnakertrans Riau melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk mencocokkan laporan yang diterima dengan fakta di lapangan.
“Tim akan mengecek fakta yang terjadi di lapangan, apakah ada prosedur K3 yang dilanggar atau tidak,” sebutnya.
Imron menyebut, kecelakaan kerja sudah seringnya terjadi di area kerja PT PHR. Untuk itu, Disnakertrans Riau meminta manajemen PT PHR dan SKK Migas untuk dapat lebih melakukan pengawasan terhadap kinerja para kontraktor.
Bila ada yang melanggar K3 sampai terjadi kecelakaan kerja, maka kontraktor kerja itu dapat ditinjau ulang. “Kalau sudah ada kecelakaan kerja seperti ini, harus ditinjau ulang kontraknya,” tegasnya.
Sementara itu, pihak PT PPLI membenarkan korban dari kecelakan kerja di Kelurahan Bangko Bakti itu adalah karyawannya.
Manager PR dan Legal PT PPLI Arum Tri Pusposari dalam keterangannya mengatakan, pihaknya sedang melakukan investigasi insiden kecelakaan kerja tersebut. Investasi tersebut dibantu oleh seluruh pemangku kepentingan.
Arum menyayangkan adanya insiden tersebut. Sebab, peristiwa itu terjadi pada jam istirahat. Seharusnya pada rentang waktu itu tidak ada kegiatan. Pekerka pun tidak berada dalam area. “Kami sedang mendalami latar belakang yang menyebabkan korban ke TKP sehingga insiden tersebut terjadi,” ungkap Arum kepada JawaPos.com, Sabtu (25/2).
“Untuk para pekerja PPLI yang meninggal dunia, kami atas nama perusahaan, manajemen, dan direksi turut menyampaikan rasa duka cita yang mendalam,” sebutnya.
Kini, sambungnya, PPLI tengah mengurus proses pemulangan jenazah para korban hingga ke pemakaman. Pihak PPLI pun berkomitmen memberikan
perhatian jika ada anak-anak korban yang membutuhkan dukungan beasiswa pendidikan.
Arum menegaskan, kecelakaan kerja di Rohil merupakan yang pertama kali terjadi sejak 30 tahun PT PPLI berdiri di Indonesia. “Kami sangat berkomitmen untuk mencegah risiko kecelakaan kerja tersebut,” kata Arum.