JawaPos.com – Sebanyak 50 anggota Indonesia Urban Search and Rescue (INASAR) yang turut membantu penanganan gempa di Turki kembali ke tanah air kemarin (24/2). Itu dilakukan berdasar kebijakan pemerintah setempat yang telah menghentikan proses pencarian, pertolongan, dan evakuasi korban gempa.
Tim yang diberangkatkan ke Turki pada 11 Februari lalu itu tiba di Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 14.41 WIB dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia PK-GPU.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi, dan Duta Besar RI untuk Turki Lalu M. Iqbal turut dalam rombongan tersebut.
”Segera kita tindak lanjuti hal-hal yang kita dapat (di Turki, Red),” kata Muhadjir. Dia menegaskan, pemerintah tetap akan memberikan dukungan semaksimal mungkin kepada rakyat Turki yang terdampak gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala Richter pada 6 Februari lalu itu.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menambahkan, masih ada tim dari Indonesia yang tinggal di Turki hingga saat ini. Mereka adalah tim kesehatan atau emergency medical team (EMT) yang diberangkatkan ke Turki pada 13 Februari lalu. Jumlahnya 119 orang.
”Mereka masih diminta untuk terus melaksanakan tugas dan diminta oleh pemerintah Turki,” ungkap Suharyanto. Selain tim EMT, satu pesawat Hercules milik TNI-AU masih berada di Turki untuk melaksanakan misi bantuan kemanusiaan. ”Tim kesehatan sementara diperpanjang sampai 28 Februari. Kemudian untuk (pesawat) Hercules sampai 2 Maret,” paparnya.