JawaPos.com – “Saat Anda menyerang, Anda akan melihat wajah kami. Bukan punggung, tapi wajah kami.” Kalimat itu diucapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hanya beberapa jam setelah Rusia mengerahkan pasukannya untuk menginvasi Ukraina.
Hari ini tepat setahun serangan tersebut berlangsung dan Zelensky masih memegang ucapannya.
Ukraina tidak melarikan diri alias menunjukkan punggungnya. Mereka menghadapi tentara Rusia dengan gagah berani. Meski awalnya diprediksi kalah dalam hitungan hari, Ukraina mampu bertahan. AS dan negara-negara Barat baru memberikan bantuan persenjataan ketika melihat potensi Kiev bakal mampu memukul mundur Moskow.
Berdasar klaim Ukraina, total korban tewas dan luka pasukan Rusia hingga kemarin (23/2) mencapai 145 ribu lebih. Itu 943 persen lebih banyak dibandingkan korban dalam dua kali perang Chechnya yang berlangsung selama 4 tahun. Selain itu, juga 870 persen lebih banyak dari tentara Soviet yang tewas selama 9 tahun perang di Afghanistan.
Sayang, meski menelan banyak korban jiwa, perang Rusia di Ukraina belum akan berakhir dalam waktu dekat. Sebab, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti sebelum mendapatkan keinginannya. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace. Dia bahkan meyakini pertempuran bakal berlangsung setahun lagi.
’’Saya pikir Rusia telah menunjukkan pengabaian total, tidak hanya untuk nyawa rakyat Ukraina, tetapi juga untuk tentaranya sendiri,’’ ujarnya seperti dikutip The Guardian.
Pernyataan Wallace bukan isapan jempol. Sebab, Putin sudah bersiap dengan strategi barunya. Dia mengumumkan rencana mengerahkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat yang dijuluki Setan 2. Selain itu, Rusia akan meluncurkan rudal hipersonik dan kapal selam nuklir barunya.
’’Rusia akan memberikan perhatian yang lebih besar untuk meningkatkan kekuatan nuklirnya di darat, laut, dan udara,’’ ujar Putin dalam pidatonya kemarin.
Zelensky tidak gentar terhadap semua ancaman Rusia. Dia menegaskan bahwa negaranya akan menang. ’’Kami belum hancur, kami telah mengatasi banyak cobaan, dan kami akan menang. Kami akan meminta pertanggungjawaban semua orang yang membawa kejahatan dan perang ini ke tanah kami,’’ bunyi unggahan Zelensky di media sosial.
Ukraina tentu saja tidak akan sendirian. Negara-negara Barat siap menyokong Kiev.