JawaPos.com- Sampai Jumat (24/2) ini, banjir luapan Kali Lamong, Gresik, masih menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Menganti dan Cerme. Dibandingkan kemarin (23/2), ketinggian air perlahan mulai surut. Namun, khusus di sekitar wilayah Boboh dan Morowudi, sebaiknya hindari. Cari jalan alternatif atau lewat tol KLBM saja.
‘’Morowudi belum bisa lewat. Yang Boboh ke arah Surabaya sudah bisa, namun merambat atau pelan. Yang relatif lancar Boboh arah Krian,’’ kata Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemkab Gresik Su’udin dihubungi Jumat (24/2).
Namun demikian, khusus kendaraan-kendaraan berat atau roda empat, Su’udin mengimbau untuk menghindari kawasan Boboh dan Morowudi daripada berisiko. ”Karena kan tidak bisa diprediksi, bisa saja tiba-tiba nanti arus padat,” ucap dia.
Kemarin, Dishub Gresik juga sudah menyampaikan surat kepada para pemilik armada angkutan barang di Gresik. Untuk sementara waktu mereka diminta tidak melintasi wilayah Kecamatan Cerme dan Menganti demi kelancaran, keamanan, dan keselamatan lalu-lintas.
Dalam surat yang diteken Kepala Dishub Gresik Tarso Sagito itu disebutkan agar mereka melintas tol KLBM (Krian, Legundi, Bunder, Manyar) atau jalur lain. Surat itu antara lain ditujukan kepada PT Yani Putra Raya, PT Retroindo Nusantara, PT Semen Indonesia Logistik, PT Jatim Estube, PT Merakindo Mix, PT Bangun Arta, PT Sumber Payung Mas.
Lalu, PT Dwi Raksa, PT Swadaya Graha, PT Bumi Sarana Jaya, PT Jaya Shakti Barutama, PT Koperasi KWSG, PT Nippon Paint, PT Priyanto Jaya, PT Polowijo Gosari, PT Bumi Sakti, PT HSS, PT Maspion Group, PT KIAS, PT Karunia Alam Segar, dan PT Bumi Lingga Pertiwi (BLP).
Sementara itu, Camat Cerme Umar Hasyim mengungkapkan, memang banjir di wilayahnya belum sepenuhnya surut. Beberapa desa yang masih tergenang antara lain Dungus, Pandu, Iker-iker Geger, dan beberapa desa lain. Namun, ketinggian air kini sudah jauh berkurang. ‘’Warga tidak ada yang mengungsi. Ini kami bersama petugas juga masih terus di lapangan. Semoga cepat normal kembali,’’ ujarnya, Jumat (24/2).
Adapun di wilayah Kecamatan Menganti sampai hari ini, beberapa lokasi yang masih banjir antara lain Desa Mojotengah ketinggian air 30 cm dan rumah tergenang sekitar 50 KK, Desa Bringkang ketinggian air 20 cm dan 10 KK rumah masih tergenang. Di Desa Beton ketinggian air 50 cm dan rumah masih tergenang 30 KK, Desa Pranti ketinggian air 35 cm dan 115 KK tergenang serta di Perum Graha ada 185 KK.
Kemudian, Desa Gadingwatu ketinggian air 40 cm dengan rumah yang masih tergenang di Dusun Kajar 50 KK dan Watu Kulon 50 KK. Untuk Desa Boboh ketinggian air di kampung 60 cm dengan rumah yang masih tergenang sekitar 300 KK.
‘’Beberapa wilayah sudah mulai surut. Mohon doa semoga curah hujan tidak tinggi sehingga tidak meluap lagi,’’ kata Abdullah Hamdi, anggota DPRD Gresik asal Menganti.