JawaPos.com- Jika Indonesia segera memiliki Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Kediri juga memiliki ibu kota baru. Namanya: Pamenang. Penetapan tersebut sudah dilakukan pada rapat paripurna DPRD Kabupaten Kediri pada pekan lalu (13/2).
Ibu kota baru seolah menjadi kado menjelang Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1219 pada 25 Maret mendatang. “Hasil rapat paripurna telah menyepakati bersama, bahwa nama ibu kota (Kabupaten) Kediri akan berubah menjadi Pamenang,” kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, seperti dilansir Jawa Pos Radar Kediri.
Menurut Mas Dhito, sapaan akrabnya, pemilihan Pamenang sebagai nama ibu kota Kabupaten Kediri harus melalui proses yang panjang. Diskusi dilakukan bersama dengan kalangan budayawan dan sejarawan, juga kajian bersama akademisi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Hasilnya, diajukan ke DPRD Kabupaten Kediri untuk mendapat persetujuan.
Penetapan nama Pamenang sebagai ibu kota Kabupaten Kediri dalam rapat paripurna tersebut sesuai dengan pasal 5 Permendagri No. 30/1012 tentang Aturan Pemberian Nama Daerah, Perubahan Nama Ibu Kota, dan Pemindahan Ibu Kota.
Dalam peraturan tersebut disebutkan harus dilakukan melalui sidang paripurna. Setelah disetujui, pemkab langsung mengirimkan perubahan nama ibu kota tersebut ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Pemprov Jatim
Dihubungi terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto menjelaskan, penetapan nama tersebut sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri (Permendagri). Yakni, setiap kabupaten/kota harus merumuskan nama Ibu kota.
Di Kediri terbagi dalam dua wilayah. Yaitu, Kota Kediri dan Kabupaten Kediri. Karenanya, nama ibu kota Kabupaten Kediri harus lepas dari Kota Kediri. “Hal itulah yang mendasari dilakukan perumusan nama ibu kota Kabupaten Kediri,” terangnya.
Selain Pamenang, sebelumnya juga muncul tiga nama alternatif lain. Mulai dari Daha, Panjalu, dan Jenggala. Nama-nama itu berdasarkan pada penjaringan aspirasi masyarakat dan naskah akademik dari Unesa. Namun pada akhirnya Pamenang-lah yang dianggap paling mewakili.
“Saya rasa nama itu sudah fasih (sangat lekat) untuk masyarakat Kediri, maka kita ambil Pamenang,” paparnya.
Kenapa akhirnya Pamenang? Dari hasil diskusi yang digelar tahun lalu, Pamenang atau Mamenang memiliki kata dasar menang. Yang berarti superior, atau kemenangan. Sedangkan imbuhan pa pada Pamenang diartikan sebagai orang yang memenangkan. Dodi memastikan perubahan nama ibu kota Kabupaten Kediri itu tidak akan mengubah identitas warga dalam administrasi kependudukan.