JawaPos.com – Intervensi yang digulirkan pemprov dan pemerintah kabupaten/kota selama beberapa pekan terakhir belum mampu menstabilkan harga beras di Jatim. Hingga kemarin harga bahan pokok itu masih di atas harga eceran tertinggi (HET).
Berdasar data sistem informasi bahan pokok penting (sisbapokting), hingga kemarin (23/2) harga rata-rata beras medium di Jatim Rp 10.275 per kilogram. Masih di atas HET sebesar Rp 9.450 per kilogram.
Bahkan, di delapan kabupaten/kota, harga rata-rata beras medium masih di atas Rp 11.000 per kilogram. Hanya di enam daerah yang sudah mencapai atau di bawah HET.
Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jatim Jumantoro mengatakan, melambungnya harga beras akibat dampak panjang kebijakan pemerintah pusat. Utamanya penyediaan pupuk bersubsidi. ’’Stok pupuk subsidi di Jatim hanya mampu memenuhi kebutuhan 50 persen,’’ katanya kemarin.
Akibatnya, petani sulit mendapatkan pupuk bersubsidi. Sementara itu, harga pupuk nonsubsidi sulit dijangkau. Alhasil, banyak petani yang memilih pupuk oplosan sehingga berpengaruh pada produksi gabah.
Petani juga tidak bisa menyetok gabah hasil panen karena tingginya ongkos produksi. ”Mereka akhirnya melepas ke tengkulak besar untuk memperoleh uang ganti produksi dan menutup utang,” katanya.
Petani lebih memilih menjual gabah kepada tengkulak. Sebab, harganya lebih tinggi. Yakni, mencapai Rp 5.200 per kilogram. Lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP) di kisaran Rp 4.200 kilogram. ’’Saat ini beras itu ada di tangan pengusaha besar. Di petani sudah kosong. Sehingga harga beras rawan dimainkan,’’ katanya. Di sisi lain, Jumantoro juga menyoroti kebijakan impor beras oleh pusat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Iwan mengatakan, harga beras belum normal karena stok padi dari petani berkurang. ’’Lantaran masih belum memasuki masa panen raya,” katanya. Diperkirakan, masa panen dimulai awal Maret.
Dia menambahkan, saat ini pemprov bersama pemerintah daerah dan Bulog terus menggelar operasi pasar beras di berbagai daerah.
DAERAH DENGAN HARGA BERAS TERTINGGI
Jombang : Rp 11.500/kg
Sumenep : Rp 11.500/kg
Pamekasan : Rp 11.375/kg
Lumajang : Rp 11.333/kg
Situbondo : Rp 11.266/kg
Sumber: Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok Jatim