JawaPos.com – PKS meresmikan dukungannya untuk Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024. Kemarin (23/2) keputusan itu dikeluarkan berdasar hasil musyawarah majelis syura (MMS) ke-8. Namun, soal calon wakil presiden (cawapres), PKS belum menentukan nama.
Proses peresmian berlangsung semarak. Diawali penjemputan ke rumah Anies, kemudian diikuti jalan menggunakan delman dan arak-arakan ke gedung DPP PKS. Di tempat itu Anies disambut jajaran pejabat teras partai. Dia pun dengan tegas menerima pinangan PKS.
”Kami merasa sangat terhormat untuk secara resmi menerima pencalonan sebagai calon presiden 2024 dari Partai Keadilan Sejahtera,” ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu dengan senyum.
Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, dukungan kepada Anies didasarkan pada pertimbangan rasional. Dia menilai Anies memenuhi tiga kriteria yang ditetapkan majelis syura. Yakni berkarakter nasionalis religius, simbol perubahan, serta mempunyai kans menang. ”Pembahasan mengerucut dan jatuh pada Anies Rasyid Baswedan,” ujarnya.
Di tempat lain kemarin, sebanyak 99 kiai dari seluruh Jatim menggelar pertemuan bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Ponpes Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo.
”Hasil pertemuannya, para kiai Jatim kompak mendukung Gus Muhaimin Iskandar untuk mencalonkan diri di Pilpres 2024,” ungkap KH Ahmad Fuad Nurhasan dari Ponpes Sidogiri Pasuruan yang mendeklarasikan dukungan itu.
Dalam pertemuan tersebut, Muhaimin juga meminta bimbingan dan arahan dari para kiai agar apa yang diikhtiarkan lancar. ”Berdasar survei berbagai lembaga, dukungan kepada PKB terus meningkat. Kalau tidak nomor tiga, ya nomor dua pada Pemilu 2024 mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, nama Khofifah Indar Parawansa yang sudah santer dilirik capres sebagai cawapres tampaknya kini semakin populer. Berkat kiprahnya di bidang politik, gubernur Jatim itu masuk daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia (The Worlds 500 Most Influential Muslims) 2023.
”Saya tidak pernah berharap, bermimpi, dan menyangka bisa masuk. Apalagi disandingkan dengan sejumlah tokoh politik yang kiprah dan dedikasinya jauh melebihi saya,” katanya.
Menurut Khofifah, berkiprah di dunia politik bukanlah upaya untuk meraih penghargaan. Ada keinginan untuk mengabdi kepada masyarakat. ”Bahagia bisa menyapa masyarakat,” tambahnya. Namun, Khofifah berterima kasih atas pemberian penghargaan tersebut. Dia pun mohon didoakan untuk selalu istiqamah dalam menjaga amanah dan kepercayaan masyarakat.