JawaPos.com – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan pertemuan dengan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin. Dalam pertemuan itu, Din mengaku akan mendukung langkah PAN dalam Pemilu 2024.
“Kami sekeluarga menyambut gembira kedatangan Zulhas sebagai Ketua Umum PAN maupun Mendag. Bagi kami Pak Zul ini seperti saudara tidak sekedar sahabat, yang sudah kami kenal sejak awal saat terlibat di PAN,” kata Din di kediamannya, Jalan Margasatwa Raya, Jakarta Selatan, Kamis (22/2).
Din mengakui, putranya Farazandi Fidiansyah akan kembali berlaga memperebutkan kursi di DPRD DKI Jakarta melalui PAN. Karena itu, ia mengaku akan mendukung langkah PAN pada pesta demokrasi lima tahunan mendatang. ’’Kalau beliau (Zulkifli Hasan) bersedia dan nanti dinyatakan entah koalisi mana menjadi capres, insya Allah saya akan mendukung beliau,” ucap Din.
Meski demikian, Din Syamsuddin menampik Zulhas mengajaknya untuk bergabung ke PAN. Sebab, saat ini dirinya saat ini merupakan Ketua Majelis Permusyawaratan Partai Pelita, meski memang partainya tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.
’’Maka setelah ini, Maret akan ada rapat di sini majelis permusyawaratan partai (MPP) yang saya ketuai kita akan menentukan langkah-langkah ke depan kita akan melakukan pendidikan politik, membentuk budaya politik. Kita menjadi agen kontrol sosial politik,” papar Din.
Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan, kunjungannya ke rumah mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu hanya untuk bersilaturahmi. “Saya pertemuan dengan Pak Din. Bapak, kan, tokoh saya. Mantan ketua umum saya,” ucap Zulhas.
Zulhas mengakui, Din Syamsuddin merupakan seniornya. Menteri Perdagangan (Mendag) ini pun menyebut, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan Muhammadiyah pada bidang ekonomi. “Muhammadiyah ingin sekali berbuat sesuatu agar bonus demografi ini jadi penting. Kita akan mencoba tahun ini akan buat minimarket atau supermarket atau warung tergantung tempatnya, dengan PP Muhammadiyah khususnya dibidang ekonomi,” pungkas Zulhas. (*)