JawaPos.com- Megaproyek pembangunan radial road sebagai pemecah kemacetan di Surabaya sedang berjalan. Sejak akhir 2022, sosialisasi program terus dilakukan. Hingga kemarin (22/2) rencana pembangunan jalan penghubung antara jalan lingkar luar barat (JLLB) dan jalan lingkar luar dalam barat (JLDB) masih on progres. Jalan tersebut dibangun di sisi selatan Jalan Lontar.

’’Untuk tahun ini memang fokus pembebasan lahan terlebih dahulu,’’ ucap Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Lilik Arijanto.

Pembebasan lahan memang butuh proses panjang. Pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada warga terdampak. Saat ini masuk tahap konsultasi publik. ’’Kami juga koordinasi dengan BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kota Surabaya terkait wilayah yang perlu dibebaskan,’’ sambung Lilik.

Seiring pemkot berfokus pada pembebasan lahan, pengembang terdampak juga melanjutkan pembangunan di lahan mereka. General Manager CitraLand Surabaya Yuliarso Christiono mengatakan, pihaknya mulai melanjutkan kembali bagian radial road di wilayahnya. ’’Hanya tinggal sebagian kecil. Karena mayoritas sudah selesai,’’ jelasnya.

Direktur Pemasaran untuk Surabaya PT Intiland Development Tbk Harto Laksono juga mendukung pembangunan radial road untuk dapat segera direalisasikan. ’’Ini bakal memberikan kemudahan akses dan mobilitas warga ke banyak lokasi,’’ tuturnya.

Dampaknya bukan hanya pada penghuni perumahan mereka, melainkan juga masyarakat Surabaya Barat secara umum. ’’Apalagi sebagai kawasan bisnis, banyak kegiatan dan butuh mobilitas yang terus meningkat,’’ tambah Harto.

LAHAN UNTUK RADIAL ROAD

  • Lahan milik warga perorangan diperkirakan seluas 8.500 meter persegi.
  • Luas lahan yang dikelola pengembang swasta berkisar 44.064 meter persegi.
  • Aset Pemkot Surabaya atau BTKD terdampak memiliki luasan 2.160 meter persegi.

Sumber: Presentasi sosialisasi perencanaan pembangunan antara Pemkot Surabaya dan pengembang swasta

By admin