JawaPos.com – Tujuh nelayan dilaporkan mengalami kerusakan perahu bagan di tengah perairan Sangeang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (23/2).
Para nelayan itu sebelumnya berangkat melaut pada Rabu (22/2). Namun, hingga Kamis (23/2) siang belum kembali. Akhirnya masyarakat melaporkan kondisi para nelayan ke Badan Pencarian dan Pertolongan atau SAR Bima.
Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengatakan, seluruh nelayan tersebut dievakuasi ke Pelabuhan Rakyat Bontoh, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, menggunakan rigid inflatable boat (RIB) atau perahu karet bermesin.
“Semua nelayan tersebut dievakuasi dalam keadaan selamat,” kata Lalu Wahyu Efendi seperti dilansir Antara, Kamis (23/2).
Adapun ketujuh nelayan itu yang diselamatkan yakni Sunardin, 27; Bunyamin, 20; Agim, 17; Iksan, 17; Edison, 25; Andika, 15; dan Wahyudin, 14. Semuanya berasal dari Bonto, Kecamatan Kolo, Kota Bima, NTB.
Menurut laporan yang diterima Kantor SAR Mataram, para nelayan itu pergi melaut pada Rabu (22/2), sekitar pukul 17.10 Wita. Namun hingga Kamis siang, tidak kunjung kembali.
Perahu bagan yang ditumpangi nelayan bercirikan warna putih biru. diperkirakan melaut di sebelah barat Pulau Sangeang.
Kantor SAR Mataram mengerahkan tim Rescue Pos SAR Bima menuju lokasi menggunakan RIB untuk melakukan upaya pencarian dan pertolongan.
Upaya pencarian juga melibatkan anggota Polairud Kota Bima, Potensi 204, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, TSBK Kabupaten Bima, dan unsur lainnya.
“Tim SAR gabungan tiba sekitar pukul 16.00 Wita dan langsung melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban 45 menit kemudian, masih di seputaran lokasi kejadian,” kata Wahyu.