JawaPos.com- Sudah sejak Senin (20/2) Kali Lamong meluap. Menyasar banyak desa di wilayah Gresik selatan. Hingga hari ini, genangan air tak juga kunjung surut. Malah, di beberapa lokasi, genangan meninggi. Arus lalu lintas pun crowded. Salah satu di antaranya di Boboh, Kecamatan Menganti. Sejumlah rumah penduduk terendam lebih dari satu meter.
Seiring banjir mengepung itu, belakangan viral video sejumlah mobil terseret arus. Tayangan video pendek itupun beredar di media sosial hingga grup WhatsApp. Dalam video itu antara lain diberikan narasi tanggul Kali Brantas jebol, Gresik selatan terendam. Tak pelak, video itu cepat beredar.
‘’Tidak benar. Hoaks. Itu kejadiannya bukan di wilayah Gresik, melainkan di tempat lain. Kami sudah menelusurinya,’’ kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Darmawan kepada awak media, Rabu (23/2) siang.
Dari penelusuran Jawa Pos, video viral tersebut memang bukan peristiwa di wilayah Gresik. Namun, kejadian banjir di wilayah Malaysia. Tepatnya di Shah Alam. Video itu juga pernah dimuat media Sinar Harian pada 19 Desember 2021.
Menurut Darmawan, hingga kini beberapa desa memang masih tergenang. Di antaranya di wilayah Kecamatan Menganti, Cerme, dan Driyorejo. Untuk Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang debit air Kali Lamong terpantau mulai menurun, walaupun belum signifikan. Curah hujan yang tinggi setiap hari membuat, Kali Lamong beserta anak sungai penuh sehingga meluber. Ditambah lagi air dari wilayah hulu seperti Mojokerto dan Lamongan.
Darmawan menambahkan, penanganan warga terdampak banjir pun terus dilakukan. Baik oleh petugas gabungan dan para relawan. Termasuk menyiapkan tim evakuasi, tempat pengungsian, medis hingga bantuan permakanan. ‘’Kita semua berdoa dan berharap, semoga cepat surut dan normal kembali,’’ harapnya.
Sebelumnya, imbas Kali Lamong meluap juga membuat kepadatan parah. Terutama di kawasan Boboh-Morowudi, Kecamatan Menganti. Sejak Kamis (23/2) pagi, arus lali lintas di akses vital tersebut begitu crowded. Maklum, air masih menggenangi jalan. Ketinggian sekitar setengah ban sepeda motor.
‘’Sebaiknya hindari melintas di Boboh-Morowudi. Cari jalan alternatif saja karena ketinggian air masih cukup tinggi. Sudah sekitar 50 sentimeter,’’ kata Su’udin, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemkab Gresik, Rabu (23/2) siang.
Dia mengungkapkan, sejak pagi petugas dishub sudah berupaya menghalau agar kendaraan-kendaraan untuk melintas tol KLBM saja. ‘’Jangan nekat. Mobil-mobil pun berpotensi terendam kalau memaksaan diri melewati Boboh-Morowudi itu,’’ tegasnya.