JawaPos.com – Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berterima kasih kepada sejumlah media Indonesia yang membantu meluruskan informasi dari berbagai propaganda selama perang Rusia-Ukraina.
Menurut dia, salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi negaranya selama perang yang sudah berlangsung hampir satu tahun itu adalah propaganda yang dilancarkan Rusia.
“Propaganda ini telah mencemari pikiran dan hati, bukan saja orang-orang di Indonesia tetapi juga di dunia,” kata Vasyl dalam diskusi Covering War in Ukraine: the View from Indonesian Journalists yang diselenggarakan Pusat Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kamis (23/2).
Sejak Rusia mulai melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022, kata dia, pemerintahnya berupaya memerangi propaganda yang beredar luas termasuk di media sosial.
Namun di Indonesia, Vasyl menemukan para wartawan dan medianya sangat bersahabat dan demokratis.
Bahkan, beberapa media turut mengirimkan reporternya ke Ukraina untuk melaporkan langsung situasi terkini dan dampak serangan Rusia di sejumlah wilayah di Ukraina.
“Ini adalah contoh nyata keberanian. Tidak ada yang bisa menggantikan nyawa, tetapi Anda melakukannya untuk sesuatu yang penting, yang lebih daripada nyawa, yaitu prinsip dan nilai-nilai yang benar,” tutur Vasyl.
Untuk itu, kata dia, secara khusus dia menyampaikan apresiasinya kepada media Indonesia yang berdiri bersama Ukraina untuk membela demokrasi, kemanusiaan, dan keadilan.
Dalam acara tersebut dihadirkan tiga jurnalis Indonesia yaitu Teungku Fajri S (TVRI), Kris Mada (Kompas), dan Raymundus Rikang (Tempo) untuk membagikan pengalaman mereka meliput langsung perang dari Ukraina.
Peran para media Indonesia dalam membangkitkan kesadaran publik dan melaporkan apa yang benar-benar terjadi di garis terdepan perang juga dipuji oleh Juru Bicara Kedubes AS di Jakarta Michael Quinlan.
“AS dan komunitas internasional harus bersama-sama mendukung Ukraina dalam upayanya untuk mempertahankan negara, kebebasan, kedaulatan, dan demokrasinya,” tutur Quinlan.