JawaPos.com – Pemerintah meminta perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS) untuk memperkuat inovasi dan kreasi. Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi ((Plt Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek Nizam menyampaikan, Perguruan tinggi perlu keluar dari zona nyaman.
Upaya itu, supaya bisa terus berinovasi dan berkreasi, berfokus pada sarjana yang akan dihasilkan, serta berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. “Disrupsi di dunia pendidikan kian pesat,” kata Nizam dalam keterangannya Kamis (23/2).
Selain itu, kata Nizam, perguruan tinggi perlu mendisrupsi diri agar tetap relevan dan eksis, sehingga turut mewarnai perubahan. Jangan sampai perguruan tinggi ditinggal oleh perubahan.
Dalam forum Top Executive University Gathering Batch 2 di Surabaya pada Rabu (22/2), Nizam menyampaikan kunci penting yang harus dilakukan untuk membangun perguruan tinggi. Pertama, leadership di semua level, terutama pada PTN Badan Hukum dan PTS untuk diberikan otonomi yang luas, kuat, dan penuh.
“Kedua, ownership atau rasa memiliki dari seluruh sivitas akademika,” katanya. Jiwa ownership itu penting, karena berhubungan langsung dengan hidup mati, maju mundurnya perguruan tinggi tersebut.
Selanjutnya perlu mentransformasi perguruan tinggi, agar mampu ikut berubah bersama perubahan.
Lebih lanjut Nizam menyampaikan, jiwa entrepreneurship harus ada di setiap level. “Entrepreneurship tidak selalu berarti membuat suatu usaha,” katanya. Tetapi artinya kemampuan untuk melihat peluang dan segera menangkap peluang tersebut.
Selanjutnya perguruan tinggi harus mengefisiensikan resources yang ada. Dengan melakukan efisiensi pada resources dengan tepat, maka akan mempercepat akselerasi perubahan yang diharapkan.
Terakhir, dibutuhkan pula kreativitas dan kolaborasi di dalam perguruan tinggi baik secara nasional maupun internasional. “Semoga ini bisa menjadi inspirasi dan menjadi titik tolak untuk bisa melompat lebih cepat lagi,” jelasnya. Karena pengembangan kualitas dan inovasi perguruan tinggi itu never ending process atau tidak ada titik akhirnya.
Pada forum yang sama Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyampaikan pidato secara virtual. Dia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan momentum tepat untuk mendukung dan memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi. Dalam rangka upaya mewujudkan universitas berkelas dunia. Nadiem optimistis dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki universitas berkelas dunia.
“Saya ingin mengajak Ibu dan Bapak pimpinan perguruan tinggi agar semakin berkomitmen untuk menciptakan perguruan tinggi yang bereputasi tinggi,” katanya. Caranya dengan menghadirkan pengajaran yang berstandar internasional.
Kemudian lengkap dengan dosen yang memiliki kualifikasi tinggi. Sehingga mampu menarik mahasiswa asing. Serta mampu menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi yang memiliki reputasi baik di dunia.
Selain itu, Nadiem juga menyampaikan bahwa para mahasiswa Indonesia akan menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks ketika lulus kuliah. Mulai dari perkembangan teknologi otomasi yang menggantikan peran manusia, situasi, dan kondisi dunia yang semakin dinamis sampai perubahan iklim dan isu-isu global lainnya.
“Semua hal ini menuntut perubahan besar dalam dunia pendidikan tinggi.”