JawaPos.com – RB Leipzig (RBL) yang jadi lawan Manchester City di babak 16 besar Liga Champions musim ini tidak terlalu asing.
Meski baru dua kali berhadapan, tetapi pertemuan terjadi musim lalu. Tepatnya di fase grup.
Kedua klub saling mengalahkan dengan City menang 6-3 di Etihad Stadium dan dibalas RBL dengan skor 2-1 di Red Bull Arena.
Banyaknya gol yang tercipta seolah memberi keyakinan hal serupa akan terjadi. Khususnya dalam first leg di kandang RBL dini hari nanti (siaran langsung SCTV/Champions TV 2/Vidio pukul 03.00 WIB).
Memiliki Erling Haaland sebagai ujung tombak serangan sangat mendukung City untuk membawa pulang banyak gol dari Red Bull Arena.
Haaland adalah mantan monster gol di Bundesliga. Hanya 2,5 musim membela Borussia Dortmund, dia melesakkan 62 gol dalam 67 laga.
Torehan yang dipertajam Haaland dalam musim debut di Premier League. Bomber 22 tahun asal Norwegia itu mengoleksi 26 gol dalam 23 laga.
Rasio gol 1 (41 gol dalam 41 laga) Haaland bersama BVB pada 2020–2021 pun masih kalah dengan musim ini bersama City alias 1,03 (32 gol dalam 31 laga).
RBL pun salah satu lawan yang sering dibobol Haaland di Bundesliga. Dia menyarangkan 6 gol dalam 4 pertemuan kontra Die Roten Bullen –sebutan RBL.
Dalam karier Haaland, RBL adalah satu di antara tiga tim yang dibobol paling banyak oleh putra Alf-Inge Haaland tersebut. Dua tim lainnya adalah Sevilla FC dari La Liga dan Wolfsberger AC (Bundesliga Austria).
”Banyak orang mengatakan sebagian besar gol yang dicetaknya mudah, padahal tidak. Itu lebih kepada kehebatan dalam penempatan posisi,” sanjung kiper City Ederson Moraes kepada Haaland di laman resmi UEFA.
Dengan statistik 28 gol dan 3 umpan gol dalam 23 penampilan di Liga Champions, Haaland benar-benar membuat der trainer RBL Marco Rose tidak bisa tenang.
Rose mengenal Haaland dengan baik karena dialah yang menangani Haaland di BVB –sebutan Borussia Dortmund– pada 2021–2022.
”Dia (Haaland, Red) memilih City untuk peningkatan dalam kariernya dan kita semua sudah melihat perkembangan kemampuannya dalam mencetak gol sepanjang musim ini,” beber Rose kepada DW.
Meski pernah menangani Haaland, Rose mengaku belum mendapatkan cara tepat untuk meredam top scorer Liga Champions 2020–2021 itu.