JawaPos.com – Reyhi Passu alias Rey, pelaku utama pengeroyokan warga Cengkareng bernama Amaludin alias Acong pada Sabtu (18/2) lalu mengaku mabuk saat melakukan aksinya bersama 9 orang lainnya. Rey dan kroninya mengeroyok Acong di di Gang pelawi RT 03/011, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.
“Berdasarkan pengakuan dari pelaku Reyhi Passu alias Rey bahwa alasan dirinya bersama para rekannya menyerang City Park (TKP pertama) karena dalam kondisi mabuk,” ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce, Rabu (22/2).
Selain itu, kata Pasma, dalam keadaan mabuk tersebut, pelaku merasakan ada ancaman terhadap dirinya dari seorang pria
“(Pelaku) Merasa mendapat ancaman dari seorang pria,” ucapnya.
Namun begitu, ia mengatakan bahwa secara rinci pihaknya masih menggali lebih dalam terkait dengan motif pengeroyokan yang melibatkan hingga 10 orang tersebut.
“Perintah dari atasan sudah jelas, tidak boleh ada premanisme di Jakarta. Semua bentuk premanisme harus dibasmi di Polda Metro Jaya dan juga Indonesia,” tandasnya.
Sebelumnya, seorang warga bernama Amaludin alias Acong dikeroyok sejumlah preman di Gang pelawi RT 03/011, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (18/2) lalu. Akibat pengeroyokan itu, ia mendapatkan luka tusuk dan gigi rontok. Saat dilarikan ke rumah sakit, pisau masih tertanam di tubuhnya.
“Di rumah sakit kita melihat korban terbaring dengan sejumlah luka tusukan di lengan kanan. Bahkan saat itu pisau yang masih tertancap, memar di bagian muka, dan gigi depan patah,” ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce, Rabu (22/2).
Pasma mengatakan, mulanya masyarakat membuat laporan ke Polsek Cengkareng. Pelapor sendiri adalah adik Acong. Saat membuat laporan, ia mengatakan kalau saudaranya menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah preman saat sedang ronda malam.
“Mendapatkan informasi tersebut, anggota Satreskrim Polres Jakarta Barat kemudian langsung menelusuri TKP dan melakukan sejumlah penyidikan,” jelasnya.