JawaPos.com– Pembersihan Patung Suro dan Boyo di Skate & BMX Park cukup rumit. Kepala Rayon PJU Taman dan Patung Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ismono mengatakan, petugas kerap kesulitan untuk menjangkau patung setinggi 15 meter itu. Membersihkan kerak dan lumut di patung membutuhkan waktu lama.
’’Kalau Patung Suro dan Boyo yang lain dibersihkan sebulan sekali, yang di BMX ini bisa 2–3 kali dalam sebulan,’’ ucapnya kemarin (21/2).
Selain lebih sering membersihkan patung di Skate & BMX Park, petugas harus melakukan ritual khusus berupa doa bersama. Selain untuk mempermudah kegiatan, tindakan tersebut menghindari kejadian yang tidak diinginkan. ’’Misalnya, petugas jatuh atau hiasan ornamen lampu yang sering mati. Sebab, pernah ada kejadian petugas terpeleset,’’ lanjutnya.
Kawasan Skate & BMX Park memang cukup wingit. Beberapa kali petugas melihat penampakan hingga suara, terutama menjelang sore. Menurut Ismono, hal tersebut tidak menjadi masalah dan sudah biasa. ’’Ini bukan apa-apa, hanya untuk kulo nuwun,’’ ucapnya.
Ritual sebelum pembersihan patung sebetulnya juga dilakukan di beberapa tempat. Misalnya, patung di bawah flyover Mayangkara. Tujuannya pun sama, yakni sebagai bentuk permisi dan keselamatan petugas saat bekerja.