JawaPos.com – FIFA sudah tegas melarang pemain untuk melakukan selebrasi usai mencetak gol dengan membuka kaus. Andai tetap melakukannya, wasit bakal memberikan peringatan berupa kartu kuning.
Hanya saja, dalam laga Eredivisie pada Minggu (19/2) antara tuan rumah AFC Ajax melawan Sparta Rotterdam, wasit Pol van Boekel tak memberikan kartu kuning kepada pemain Ajak, Mohammed Kudus, tapi justru menghibur.
Kudus mencetak gol pada menit 84 lewat tendangan bebas. Pemain asal Ghana itu kemudian berlari ke pinggir lapangan sambil membuka kaus bagian depannya dan mengalungkan di leher belakang. Kudus menunjukkan tulisan di kaus dalamnya berupa “RIP Atsu”. Itu merupakan pesan ikut berduka atas meninggalnya Christian Atsu akibat gempa bumi di Turki.
Seperti diketahui, Atsu juga pesepak bola asal Ghana. Sebelum bermain di Turki bersama Hatayspor, Atsu yang berusia 31 tahun sempat berkostum FC Porto, Chelsea, Everton, dan Newcastle United. Dia juga andalan Timnas Ghana dalam kurun 2012-2019.
Atsu sebelumnya sempat dikabarkan selamat dari musibah gempa di Turki. Namun, ternyata yang ditemukan selamat bukan dirinya, melainkan orang lain. Atsu lantas dikonfirmasi meninggal dunia pada Sabtu (18/2). Jasadnya tertimbun reruntuhan tempat tinggalnya. Besar kemungkinan Atsu meninggal pada 6 Februari 2023.
Terkait selebrasi Kudus, wasit Van Boekel, sesuai peraturan FIFA, seharusnya memberikan kartu kuning kepada Kudus. Namun, dia justru tak memberikannya dan berbincang dengan Kudus. Usai pertandingan, Kudus memberikan penjelasan terkait wasit Van Boekel yang tak memberinya kartu kuning dan justru memberikan penghiburan.
“Ini lebih besar dari aturan di sepak bola, ini tentang hidup dan mati. Wasit mengatakan selebrasi itu memang tidak diperbolehkan, tapi dia mengerti situasinya. Saya berterima kasih padanya untuk itu dan saya sangat menghormatinya,” kata Kudus kepada ESPN.
“Saya berduka untuk Christian (Atsu). Semua orang tahu apa yang terjadi di Turki. Saya memilih ini karena dia sayang kepada saya. Itu wajar untuk semua keluarga yang dekat dengan dia,” imbuh Kudus.
“Saya belajar banyak dari mendiang dengan menonton pertandingannya. Dia juga secara rutin memberi saya nasihat. Semua yang saya berikan hari ini adalah untuknya. Jika saya tidak mencetak gol, saya akan menunjukkan kaus itu setelah pertandingan,” sebut Kudus.