JawaPos.com – Platform digital saat ini menjadi kendaraan utama bagi para pelaku bisnis di era teknologi yang makin berkembang. Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini sudah cukup banyak yang menggunakannya untuk memajukan usaha mereka.

Menurut data Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), sudah ada setidaknya  20,5 juta UMKM yang telah melakukan digitalisasi dengan memperluas bisnisnya menggunakan platform e-commerce. Pemerintah sendiri melalui Kementerian Koperasi dan UMKM RI (KemenkopUKM RI) menargetkan sebanyak 30 juta dari total 65,4 juta UMKM bisa masuk ke dalam platform digital pada tahun 2024.

Memulai bisnis UMKM di platform digital bisa dilakukan dengan menyiapkan segala hal yang berkaitan, salah satunya adalah branding dari UMKM itu sendiri.

Branding atau pencitraan jadi cara untuk membuat suatu UMKM dan produknya dapat menarik dan melekat di benak konsumen. Hasilnya, usaha bisa makin berkembang,” ujar Ahmad Desrayen selaku VP Marketing seedbacklink dari keterangan resmi yang diterima.

Dengan branding, pelaku UMKM dapat bersaing di pasar digital dan menjangkau banyak konsumen. Namun, nyatanya tujuan branding tak cuma soal memperbesar jangkauan.

Branding dapat membantu para pelaku UMKM mengembangkan usahanya dengan meningkatkan kepercayaan pelanggan; memperkenalkan brand, produk, dan perusahaan; meningkatkan reputasi dan brand awareness; meningkatkan loyalitas pelanggan brand, dan menginformasikan kegiatan terbaru dari brand,” ujarnya.

Selain branding, Ahmad Desrayen melanjutkan, banyak bisnis UMKM berupaya untuk meningkatkan peringkat mesin pencari dan meningkatkan lalu lintas organik mereka, banyak pemilik situs web bergantung pada backlink. Backlink sendiri merupakan tautan dari situs web lain yang mengarah ke situs bisnis tertentu.

Penggunaan backlink dilakukan dengan menyisipkan link yang akan mengarah ke toko online UMKM yang ada, misalnya website atau platform e-commerce. Penggunaan backlink dapat dilakukan dengan efektif lewat pemanfaatan platform yang memiliki jangkauan luas, seperti media sosial, media online, atau review para influencer seperti blogger.

Para pendiri seedbacklink, Riski Rafsanjani, Febby Cynthia, Agung Dwi Sandi, Content team Mutiara Arvani & Ahmad Desrayen. (Istimewa)

Namun, tidak semua backlink diciptakan sama. Beberapa backlink mungkin berasal dari situs web yang tidak relevan atau tidak berkualitas, yang dapat merusak reputasi situs bisnis di mesin pencari.

“Kami berkomitmen untuk memberikan backlink berkualitas tinggi kepada pengguna kami untuk meningkatkan peringkat situs web mereka di mesin pencari. Kami percaya bahwa setiap pemilik situs web harus dapat mengakses backlink berkualitas tinggi tanpa perlu menghabiskan banyak waktu dan uang untuk mencarinya sendiri.” ujar Desrayen.

Desrayen melanjutkan, pihaknya ingin membantu bisnis UMKM dengan mempromosikan produk di internet sekaligus backlink secara luas dan masif sesuai dengan produk dan identitas brand. “Kami menyajikan beragam pilihan jasa penyediaan backlink dengan harga kompetitif, tim yang profesional, dan listing terlengkap,” pungkasnya.

By admin