JawPos.com- Cuaca ekstrem menuntut pengguna jalan untuk ekstrahati-hati. Termasuk rombongan wisata. Terlebih di medan berbahaya. Jalan tergenang air, berlubang, tanjakan dan turunan, akses licin hingga longsoran. Jika tidak fokus dan waspada, potensi kecelakaan bisa saja terjadi.
Terbaru, petaka menimpa rombongan wisata asal Kabupaten Lamongan, Jatim. Sepulang dari wisata Gunung Bromo, minibus Isuzu Elf yang dinaiki sebanyak 17 penumpang terjun ke jurang. Bersyukur, tidak ada korban jiwa. Namun, dalam musibah itu tiga orang dilaporkan terluka.
Minibus bernopol S 7742 JA itu disopiri Wiramansyah Julio Bimantoro, 22, asal Sukomulyo, Lamongan. Saat mengemudi itu, Julio mendadak kehilangan kendali. Medan jalan banyak turunan yang tajam. Di sekitarnya, ada jurang sedalam sekitar 20 meter. Nah, seampai di turunan Dusun Kletak, Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Julio pun tak mampu lagi menguasai mobilnya.
Di jalan berkelok-kelok dan menurun, tentu membutuhkan kehatian-hatian serta skill tinggi. Julio rupanya belum mampu mengatasinya. Minibus itu pun terjun ke jurang di antara rute Tutur dan Tosari sekitar pukul 14.50 WIB. Posisi mobil sampai terbalik. Yang terlihat dari atas hanya roda-roda dan bagian bawah mobil.
Tak pelak, insiden itu mengagetkan pengendara jalan lain yang sedang melintas. ”Lho, itu masih ada orangnya, Ya Allah. Ada orangnya itu,” ungkap salah seorang warga di lokasi. Beberapa warga dan pengguna jalan lain berupaya melakukan pertolongan pertama dan melaporkan ke petugas.
Kapolsek Nongkojajar AKP Kusmani mengatakan, rem kendaraan mengalami masalah setelah melewati turunan. Mobil pun terjung ke jurang. Warga sekitar bersama petugas Polsek Nongkojajar datang ke lokasi. Kemudian, saling membantu mengevakuasi para penumpang. Keluar dari kendaraan.
”Sopir selamat. Ada tiga penumpang yang luka-luka. Sore itu juga langsung dievakuasi ke Puskesmas Nongkojajar,” terangnya seperti dilansir Jawa Pos Radar Bromo (20/2).
Malam hari, korban luka-luka dan penumpang lain rombongan wisata asal Lamongan ini pulang dengan diangkut kendaraan lain. Minggu (19/2), sekitar pukul 22.30 WIB, kendaraan dievakuasi petugas Unit Laka Satlantas Polres Pasuruan. Truk derek didatangkan ke lokasi. Proses evakuasi kendaraan memakan waktu hingga berjam-jam. Baru tuntas sekitar pukul 01.30 WIB, Senin (20/2) dini hari. Minibus diangkat naik ke jalan lagi.
Menurut Kanitlaka Satlantas Polres Pasuruan Ipda Ahmad Khunaefi, penyebab kecelakaan bukan rem blong. Tapi, kemungkinan karena sopir minibus itu kurang cakap. Tidak menguasai kendaraan dan medan. ”Akhirnya terjadilah laka tunggal ini,” ungkapnya.