JawaPos.com – Uji coba satu arah di sejumlah jalur protokol utama tengah kota Malang dimulai kemarin (20/2). Secara umum, hari pertama penerapan rekayasa lalu lintas itu berjalan lancar.
Hanya, penerapan satu arah tersebut tak bisa diberlakukan 100 persen. Sebab, pemkot akhirnya memberikan ”dispensasi” terhadap delapan angkutan kota (angkot) yang melintas di jalur-jalur satu arah itu.
Keputusan itu buntut aksi demo sopir-sopir angkot yang memprotes penerapan satu arah di balai kota kemarin. Protes tersebut akhirnya diakomodasi oleh Wali Kota Sutiadji.
Mulai hari ini (21/2), angkot-angkot itu bisa tetap melintas dua arah di jalur yang ditetapkan satu arah. ”Dengan catatan, sopir angkot tidak boleh ugal-ugalan ketika melintasi kawasan Kayutangan,’’ kata Sutiaji.
Selain itu, pemkot juga tengah mengkaji pemberlakuan jalur khusus untuk delapan trayek angkot yang terdampak satu arah.
Sementara itu, hari pertama uji coba satu arah di sejumlah jalur protokol diklaim lancar. Meski demikian, tetap ada sejumlah evaluasi. Di antaranya penambahan rambu penunjuk.
”Sehingga pengguna jalan masih belum mengerti skema satu arah,’’ ujar Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra.
Di bagian lain, pasca uji coba satu arah, kemacetan masih ditemui di sejumlah jalur tengah kota. Misalnya, di jalur Rampal arah Embong Brantas serta sejumlah ruas lain.