JawaPos.com–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan laut selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Jogjakarta akan segera memasuki masa pancaroba. Yakni transisi dari musim angin baratan menuju musim angin timuran.
”Kalau dilihat dari kondisi angin, saat ini masih dominan angin baratan dan masih ada sistem tekanan rendah di sekitar timur laut Australia,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo seperti dilansir dari Antara di Cilacap, Selasa (21/2).
Kendati demikian, dia mengatakan, berdasar pengamatan, di belahan bumi utara khususnya sekitar perairan Filipina sudah mulai muncul sistem tekanan rendah. Dengan demikian, potensi perubahan atau transisi dari musim angin baratan menuju musim angin timuran atau yang biasa disebut dengan masa pancaroba diprakirakan akan segera berlangsung.
”Kemungkinan pada pertengahan hingga akhir Maret,” ujar Teguh Wardoyo.
Pada masa transisi, lanjut dia, tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIJ maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIJ cenderung pada kategori rendah. Yakni berkisar 0,5-1,25 meter hingga sedang atau berkisar 1,25-2,5 meter.
”Pun dengan masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau di wilayah Jateng diprakirakan akan berlangsung pada pertengahan hingga akhir Maret,” terang Teguh Wardoyo.
Terkait dengan kondisi cuaca pada masa pancaroba atau transisi, dia mengatakan, biasanya masih ada hujan, arah tiupan angin mulai bervariasi atau berubah-ubah, dan suhu udara mulai meningkat.
Akan tetapi dari semua itu, kata dia, kondisi cuaca yang paling menonjol pada masa pancaroba adalah hujan disertai angin kencang dan petir.
”Oleh karena itu, kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya angin puting beliung dan peningkatan sambaran petir pada masa pancaroba,” ucap Teguh.