JawaPos.com – TNI-AU ikut mengerahkan satu unit helikopter dari Skadron Udara 6 untuk membantu proses evakuasi.

Kepala Dinas Penerangan TNI-AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah menyatakan, pihaknya telah mengirim helikopter NAS-332 Super Puma dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, ke Lanud TNI-AU Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau. Indan menjelaskan, helikopter itu dilengkapi peralatan hoist.

”Yang memungkinkan pertolongan korban dengan teknik hovering (tanpa mendarat, Red),” imbuhnya. TNI-AU juga menyertakan satu regu pasukan khusus dari Batalyon Komando 462 Pasukan Gerak Cepat (Pasgat).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Tim evakuasi telah menemukan lokasi jatuhnya helikopter yang mengangkut rombongan Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono. Tim darat bahkan telah bertemu dengan para korban.

Namun, proses evakuasi ternyata tidak mudah. Sebab, cuaca buruk menyelimuti kawasan hutan di Bukit Tamia, Kerinci, Jambi. Hingga kemarin sore, proses evakuasi Kapolda Jambi dan tujuh anak buahnya belum bisa dilakukan.

Tim darat yang telah mencapai lokasi para korban terdiri atas 3 personel Basarnas, 2 dokter kepolisian, dan 6 anggota Korps Brimob. Mereka juga dibekali obat-obatan dan logistik yang dibutuhkan oleh para korban.

Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, tim darat telah merawat para korban yang terluka. Yang terluka cukup parah, antara lain, Kapolda Jambi. Tangan kanannya patah. Rencana awal, tim darat akan menandu para korban ke lokasi yang mudah dijangkau oleh helikopter. Namun, hal itu urung dilakukan. Sebab, turun hujan deras disertai angin kencang dan petir. Kondisi hutan yang penuh kabut turut menyulitkan proses evakuasi. Karena itu, tim akhirnya fokus untuk memberikan pertolongan medis, mendirikan tenda, dan membuat api unggun.

”Batas waktunya pukul 20.00 (tadi malam, Red) untuk menunggu cuaca membaik dan evakuasi bisa dilakukan. Kalau tidak, evakuasi dilanjutkan Selasa pagi (hari ini),” urainya.

Selain cuaca buruk, proses evakuasi juga terhambat medan yang sulit karena berada di tebing terjal. Karena itu, helikopter tidak bisa langsung turun vertikal untuk mengangkut para korban. ”Harus mencari lokasi turun, baru korban dibawa ke helikopter,” paparnya.

Dia mengatakan, semua korban akan dirawat di RS Bhayangkara. Namun, bila perawatan kurang maksimal, Polri telah menyiapkan pesawat untuk membawa korban agar bisa dirawat di Jakarta. ”Satu pesawat Polri disiapkan untuk itu,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Depati Parbo Kerinci (BMKG Kerinci) Kurnianingsih mengungkapkan, cuaca di wilayah Kabupaten Kerinci, khususnya di Batang Merangin yang merupakan lokasi pendaratan darurat helikopter yang ditumpangi rombongan Kapolda Jambi, diperkirakan hujan sejak sore hingga malam. Kondisi tersebut, lanjut Kurnianingsih, dapat mengganggu proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi.

Terlebih, berdasar informasi yang dia terima, proses evakuasi hanya bisa dilakukan lewat jalur udara. Hingga pukul 15.00 WIB kemarin, proses evakuasi lewat udara sebenarnya masih bisa dilakukan. ’’Tapi, setelah pukul 16.00 WIB ke atas, kemungkinan tidak bisa lagi,’’ jelasnya.

Kurnianingsih menjelaskan, lokasi jatuhnya helikopter merupakan daerah perbukitan. Ketinggiannya sekitar 1.700 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut. Jika terjadi hujan, otomatis jarak pandang berkurang. ’’Hal itu dapat membahayakan helikopter yang melakukan evakuasi,’’ terangnya. ’’Mudah-mudahan besok pagi (hari ini, Red) cuaca cerah sehingga proses evakuasi bisa dilanjutkan,’’ sambungnya.

CEK KONDISI: Tim evakuasi merawat para korban di perbukitan Temiai, Kabupaten Kecinci, Jambi, Senin (20/2). (KOREM 042/GAPU)

Pada bagian lain, perjalanan heli Kapolda Jambi beserta rombongan dikaitkan dengan pengamanan kedatangan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Jambi. Juru Bicara JK Husain Abdullah menyampaikan klarifikasi soal keterkaitan tersebut. Husain menegaskan, perjalanan Kapolda Jambi beserta rombongan menggunakan heli itu bukan dalam rangka pengamanan JK. Dia menjelaskan, kegiatan pengamanan JK di dalam maupun di luar negeri merupakan otoritas Paspampres Grup D. Seperti diketahui, Paspampres Grup D adalah satuan Paspampres untuk pengawalan para mantan presiden dan wakil presiden beserta keluarganya.

Dia mengatakan, dalam pengamanan, biasanya memang ada kaitan dengan lembaga lain. Termasuk dengan kepolisian. Tetapi, Husain menegaskan bahwa sifatnya sebatas koordinasi. Untuk itu, dia meluruskan informasi yang mengaitkan perjalanan nahas tersebut dengan kedatangan JK. Husain menjelaskan bahwa lawatan JK ke Jambi pada Senin (20/2) dalam rangka mengunjungi PLTA Kerinci di Jambi. Dalam kegiatan tersebut, JK mengundang Gubernur Jambi Al-Haris dan Kapolda Jambi untuk meninjau proyek PLTA Kerinci. PLTA itu merupakan bagian dari proyek strategis nasional.

Husain menambahkan, perjalanan heli Kapolda Jambi beserta rombongan sejatinya terkait dengan rencana peresmian Sentra Pelayanan Polres Kerinci. “Kebetulan di saat yang sama, Kapolda Jambi akan meresmikan Sentra Pelayanan Terpadu Polres Kerinci,” jelasnya.

 

By admin