JawaPos.com – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran angkat suara soal teror debt collector yang bentak anggota polisi dalam kasus yang melibatkan selebgram Clara Shinta pada Rabu (8/2) lalu. Peristiwa yang membuat Fadil geram itu terjadi di apartemen kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Saat melihat video yang viral di media sosial itu, Fadil mengaku darahnya mendidih melihat anak buahnya dimaki-maki beberapa debt collector yang tak mau dimediasi di Polsek setempat.
“Gak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur lagi. Sedih hati saya itu. Yang debt colector-debt collector macam itu jangan biarkan dia, lawan, tangkap, jangan pake lama,” ujarnya, Selasa (21/2).
Atas kejadian itu, ia meminta agar kasat serse untuk tak terlambat datang ke TKP jika menemukan kejadian serupa. Pasalnya saat kejadian berlangsung, saat itu hanya ada satu polisi yang mencoba menengahi perselisihan tersebut.
“Ini kasat serse ini jangan terlambat datang ke TKP kalau ada begitu. Cepat respons, cepat tangkap itu yang preman-preman kayak gitu,” tegas Fadil.
Ia juga turun mengecam perusahaan yang menyewa jasa debt collector kasar seperti dalam kejadian yang menimpa selebgram itu.
“Siapa itu perusahaan leasing yang order itu. Gak boleh lagi debt colector yang menggunakan kekerasan, menteror orang. Saya perintahkan kamu itu,” tandas Fadil.
Sebelumnya, viral di media sosial TikTok Clara Shinta yang dihampiri puluhan debt collector yang menagih paksa mobil miliknya. Saat itu, salah seorang anggota polisi mencoba menengahi dan meminta kasus itu dimediasi di polsek terdekat.
Namun, para debt collector itu tak terima dan malah membentak polisi tersebut. “Enggak ada ke polsek ke polsek, datang ke kantor kami!” ucap salah satu debt colector itu sambil menunjuk-nunjuk polisi sambil berlalu.