JawaPos.com – Hasrat wisata masyarakat Indonesia belum terbendung oleh tantangan ekonomi global. Hal itu terlihat dari jumlah turis asal tanah air yang berkunjung ke Australia. Tahun lalu peringkatnya adalah posisi keenam.
Country Manager Tourism Australia untuk Indonesia Agitya Nuraini menyatakan, turis WNI merupakan salah satu dengan pemulihan tercepat untuk wisata Australia. Tahun lalu pihaknya menerima sekitar 91 ribu kunjungan dari negara khatulistiwa tersebut. Angka itu masih di bawah bila dibandingkan dengan kunjungan sebelum pandemi.
Pada 2019, kunjungan WNI tercatat 220 ribu. Sebanyak 60 persen datang dengan tujuan pelesir.
Sisanya merupakan kunjungan bisnis, edukasi, dan keperluan dengan saudara. Namun, pada 2019, wisatawan Indonesia menempati posisi ke-11.
Artinya, pemulihan jumlah turis asal Indonesia jauh lebih besar jika dibandingkan dengan negara lainnya. “Apalagi, tahun lalu hampir semua kunjungan bertujuan wisata. Bisnis atau sekolah belum banyak,” ujar Agitya di Surabaya akhir pekan lalu (18/2).
Agitya mengungkapkan, pemerintah Australia menargetkan jumlah kunjungan wisman bisa kembali normal pada tahun depan. Karena itu, pihaknya berupaya memperkenalkan kembali Negeri Kanguru kepada warga Indonesia. Fokus tahun ini adalah penduduk Jakarta dan Surabaya.
Selain dua kota tersebut, warga Medan dan Makassar sebenarnya juga langganan berkunjung ke Australia. Namun, mayoritas masyarakat dua kota itu berpikir ulang lagi karena ongkos transportasi yang belum normal.
“Saat ini harga tiket penerbangan ke Australia lebih mahal 40 persen ketimbang masa normal,” paparnya.