JawaPos.com – Bupati Memberamo Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP) akan dibawa ke markas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta. Hal ini setelah lembaga antirasuah berhasil melakukan penangkapan terhadap Ricky Ham.
Ricky Ham merupakan tersangka kasus dugaan penerimaan suap dan gratifikasi terkait proyek pengadaan barang/jasa di Kabupaten Mamberamo Tengah. Ia sebelumnya masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) KPK.
“Iya betul (dibawa ke Jakarta). Sekarang masih dalam perjalanan, tadi penerbangan jam 8.25 waktu setempat,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri dikonfirmasi, Senin (20/2).
Ricky Ham Pagawak menjadi buronan KPK sejak Juli 2022. KPK telah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Port Miresbi Papua Nugini untuk melakukan pencarian Ricky Ham yang berstatus DPO.
Upaya pencarian dan koordinasi itu berbuah manis, Ricky Ham dikabarkan telah kembali ke Papua pada awal Februari 2023. Ricky Ham berhasil ditangkap di Abepura, Jayapura.
“Tim KPK berhasil melakukan penangkapan terhadap tersangka KPK dimaksud,” ucap Ali.
Ketua KPK Firli Bahuri sebelumnya menjelaskan, penangkapan terhadap Ricky Ham dilakukan setelah sebelumnya sempat melarikan diri ke Papua Nugini, pada 15 Juli 2022 lalu. Saat itu, Ricky Ham hendak dilakukan penangkapan namun tidak berhasil.
“RHP melarikan diri ke Papua Nugini melalui Skouw pada saat dilakukan penangkapan,” ujar Firli dikonfirmasi, Minggu (19/2).
Firli mengungkapkan, pihaknya berhasil menemukan persembunyian Ricky Ham Pagawak. KPK berhasil menangkap Ricky Ham di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.
“Sabtu kemarin sore, diperoleh info terkait persembunyian RHP. Minggu pagi sampai siang, RHP ada di suatu lokasi di Abepura dan tidak ada pergerakan. Sekira pukul 15.00 WIT dilakukan penangkapan terhadap penghubung RHP,” ungkap Firli.
Firli menyebut, Ricky Ham berhasil diamankan di Distrik Abepura sekitar pukul 16.30 WIT. Ricky kemudian langsung dibawa ke Mako Brimob Polda Papua.
Purnawirawan jenderal polisi bintang tiga ini lantas mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu KPK. Firli mengakui, penangkapan ini merupakan kerja sama yang baik, antara aparat penegak hukum dalam hal ini KPK, TNI dan Polri.
“Hal ini bermakna, semua kita tuntaskan jika kita bersama bersatu bahu membahu,” pungkas Firli.