JawaPos.com- Setiap 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional. Menyambut momen itu, Senin (20/2) anggota komunitas yang tergabung dalam NoWaste Surabaya melakukan clean up atau bersih-bersih sampah di Pantai Kenjeran. Mereka berharap, gerakan ini menginspirasi masyarakat untuk turut beraksi.

Dalam kegiatan positif tersebut, anggota NoWaste yang rata-rata adalah alumnus mahasiswa Kesehatan Masyarakat itu mengangkat ribuan pcs sampah. Terutama sampah plastik. ‘’Ada sekitar 5.000 pcs sampah yang kami angkat,’’ kata Adelina Pratiwi didampingi Sofi Azilan Aini, Indi Aula Jauharoh, dan Yolanda Lettalia, anggota NoWaste Surabaya.

Selain diikuti puluhan 30 mahasiswa di Surabaya, mereka juga berkolaborasi dengan Indonesia Indah Foundation yang memberi wadah untuk melakukan aksi bersih di seluruh Indonesia. ’’Hasil clean up ini kami lakukan brand audit untuk mengetahui sampah-sampah plastik itu dari perusahaan mana,’’ ungkapnya.

Dari hasil brand audit, sampah tersebut dari beberapa perusahaan. Dia pun berharap agar industri atau perusahaan yang menjadi penyumbang sampah turut bertanggung jawab. ‘’Tidak hanya memproduksi, mereka juga tidak boleh lepas tangan atas sampah yang hasilkan dan ditemukan mencemari lingkungan, merusak ekosistem perairan,’’ tegasnya.

Dikatakan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 sudah mengatur mekanisme Extended Produsen Responsibility (EPR). Yakni, produsen harus mau mengurus sampah dari bungkus-bungkus yang dihasilkan pascaproduk digunakan.

‘’Mereka bisa menyediakan tempat sampah khusus atau mengganti bungkus atau packaging yang bisa didaur-ulang atau menghindari pemakaian sachet atau plastik,’’ paparnya.

Sampah plastik sekali pakai ini membawa efek buruk juga terhadap kesehatan. Mikroplastik di udara yang tanpa disengaja dapat dihirup masyarakat. Akibatnya, berpotensi menganggu sistem pernafasan. ‘’Jelas pencemaran udara. Dalam jangka panjang, mikroplastik bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh yang berpotensi menyebabkan stres oksidatif dan perubahan pada DNA,’’ jelasnya.

Melansir situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), penetapan Hari Peduli Sampah Nasional bermula dari peristiwa pada 2005 silam. Saat itu, terjadi longsor gunung sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Akibatnya, lebih dari 100 nyawa meninggal tertimbun sampah tersebut.

By admin