JawaPos.com – Kerjasama antara Honda dan Red Bull di Formula 1 akan berakhir pada 2025. Honda telah masih menjadi pemasok mesin bagi juara F1 dunia dua kali beruntun Max Verstappen.

Red Bull sendiri telah membangun fasilitas yang mampu memproduksi mesin balap sendiri bernama Red Bull Powertrain di Milton Keynes.

Bahkan bulan ini mereka telah mengumumkan rencana kemitraan mereka dengan Ford mulai 2026.

Sementara, Honda juga telah mendaftarkan diri sebagai 1 dari 6 pemasok mesin Formula 1 pada 2026 hingga 2030.

”Sejak terdaftar itulah kami dihubungi sejumlah tim F1 yang menawarkan kerjasama,” ungkap Presiden Honda Racing Corporation Koji Watanabe kepada wartawan dalam keterangan pers virtual dari markas mereka di Sakura, Jepang, Senin (20/2).

”Saat ini kami sedang menjajaki kemana arah Formula 1 akan bergerak dan bagaimana semuanya berjalan.”

”Untuk saat ini, kami belum memutuskan untuk kembali berkompetisi di Formula 1 (sebagai tim dan konstruktor).”

”Tetapi .. kami berpikir bahwa menjadi bagian dari Formula 1 akan membantu kami dalam hal pengembangan teknologi. Jadi di situlah posisi kami,” tambahnya dikutip dari Sky Sports.

Watanabe melanjutkan, masa depan Formula 1 sejalan dengan visi Honda tentang netralisasi karbon dan meningkatkan peran energi listrik pada kendaraan.

”Itulah mengapa kami mendaftar sebagai pemasok mesin (F1). Kami penasaran dengan apa yang akan terjadi jika elektrifikasi kendaraan bertambah besar (porsinya),” papar Watanabe.

Mesin F1 generasi berikutnya akan mempertahankan konfigurasi V6 berkapasitas 1600 cc (1,6 liter) dengan peran energi listrik yang signifikan.

F1 juga menuju kendaraan dengan bahan bakar yang bersumber dari energi terbarukan.

Bahkan, target mereka adalah nol karbon pada 2030.

Kepala Proyek Honda di F1 Tetsushi Kakuda menambahkan, fokus untuk musim baru 2023 adalah soal ketahanan mesin.

Meski keluar sebagai jawara, Max Verstappen mengalami dua kali retired pada 2 dari 3 balapan pembuka musim lalu. Setelah itu Verstappen memenangi 15 dari 22 seri balapan F1 musim 2022.

Atau totalnya 17 kemenangan (dua diraih Sergio Perez).

”Tahun lalu, aku yakin semua pabrikan mesin berfokus pada peningkatan performa mesin karena pengenalan aturan bahan bakar E10 sesuai peraturan baru,” terang Kakuda.

”Namun, sebagai akibatnya, beban internal pada mesin bertambah secara signifikan dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya. Dari situlah muncul masalah ketahanan mesin.”

E10 sendiri adalah bahan bakar terdiri atas 10 persen ethanol yang terbarukan. Fungsinya adalah mengurangi kadar C02 dari hasil pembakaran mesin.

Kandungan ethanol ini akan bertambah dari tahun ke tahun hingga pada 2030 tercapai visi carbon neutral atau zero carbon.

 

By admin