JawaPos.com – dr Sutrisno SpOG (K) kembali terpilih sebagi ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jawa Timur. Sutrisno dilantik pada Sabtu (18/2) malam di Royal Tulip Darmo, Surabaya. Sederet PR menunggu untuk dituntaskan.
Salah satunya yakni sinkronisasi data jumlah dokter umum dan spesialis di Jawa Timur. Menurut Sutrisno, data jumlah dokter dinamis, fluktuatif.
“Kami terus berkoordinasi dengan baik bersama seluruh dinas kesehatan dan pemangku kebijakan lain di Jawa Timur,” tuturnya setelah pelantikan.
Sutrisno menilai, data dasar (tentang jumlah dokter) itu penting dan sifatnya memang dinamis. Menurutnya, dari waktu ke waktu tentu mengalami perubahan. Saat ini, jumlah dokter umum di Jawa Timur di level cukup.
Rasionya lebih kurang 1.700 masyarakat dilayani satu dokter umum. Dokter spesialis ada 4.500 orang dengan berbagai macam jenis spesialis.
“Untuk memenuhi itu, kota Surabaya dan Malang terus menghasilkan dokter spesialis,” terang Sutrisno.
Lantas, bagaimana dengan pemerataan dokter spesialis di Jawa Timur? Menurut Sutrisno, pada dasarnya (urusan pemerataan) ada di tangan pemerintah.
“Pemerintah yang mempunyai otoritas dan regulasi untuk menempatkan para dokter spesialis,” jelasnya.
Terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar IDI dr Moh Adib Khumaidi SpOT mengingatkan selalu agar menjadi insan (dokter) yang berkontribusi positif terhadap bangsa dan negara. Tak terkecuali masyarakat.
“Dokter kita ini yang dari Indonesia itu kualitasnya baik dan bagus-bagus. Karena itu saya sampaikan, konsolidasi eksternal dan internal IDI sebagai organisasi keprofesian harus kuat juga di tengah isu kesehatan saat ini,” jelas dokter yang juga menjadi Ketua Medical Association of South East Asian Nations (MASEAN) itu.