JawaPos.com- Seperti sudah diprediksi, curah hujan tinggi ditambah dengan kiriman air dari hulu membuat Kali Lamong di Gresik kembali meluap. Mulai Minggu (19/2) pagi, sejumlah desa di wilayah Kecamatan Balongpanggang terendam. Bahkan, ketinggian air kali ini mencapai 50 sentimeter sampai 1 meter.
Dari informasi yang dihimpun Jawa Pos, beberapa desa terdampak banjir musiman Kali Lamong antara lain Desa Wotansari, Dapet, Sekarputih, Ngampel, dan Banjaragung. Bertahun-tahun warga di kawasan tersebut selalu terdampak banjir Kali Lamong. Bahkan, setahun bisa sampai tiga kali.
Kondisi banjir di Desa Wotansari, misalnya. Menurut Daryono, kepala Desa Wotansari, Kali Lamong mulai meluap di wilayahnya pada pagi hari. Luberan air datang begitu cepat. ‘’Ini menurut saya yang paling parah. Biasanya dalam lima jam, air sudah ada tanda-tanda surut. Tapi, sampai sekarang air masih awet,’’ katanya dihubungi Minggu (19/2) sore.
Jarak Desa Wotansari dengan Kali Lamong memag tidak jauh. Hanya berkisar 1 kilometer. Sejauh ini, belum juga terbangun tanggul. Karena itu, ketika debit air Kali Lamong terus meninggi, maka warga setempat pun mesti bersiap-siap. Air bah dari sungan dengan panjang sekitar 64 kilometer itupun dipastikan menerjang tanpa penghalang.
Di Wotansari ada sekitar 400 kepala keluarga (KK). Hampir semua rumah warga pun terdampak. Demikian juga fasilitas umum seperti masjid atau sekolah. ‘’Semua kena. Ketinggian air di jalan lingkungan bisa sampai 1 meter. Karena belum ada tanggul dan belum tersentuh normalisasi,’’ papar Daryono.
Tidak hanya rumah. Sawah-sawah milik warga juga ludes diterjang banjir. Para petani belum lama memasuki masa tanam. Sejak 2022 hingga kini, warga di kampung ini praktis belum tersentuh bantuan apapun.
‘’Belum ada. Bahkan, mi instan sekalipun. Bukannya kita mengharap-harap. Semua juga kan tidak ingin ada musibah (banjir) ini. Tentu kami sangat mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat segera menangani persoalan banjir ini,’’ ujarnya.
Problem banjir Kali Lamong sejauh ini masih menahun. Biasanya, selepas dari Balongpanggang, luberan air Kali Lamong akan mengalir ke wilayah hilir. Yang tersasar antara lain sejumlah desa di Kecamatan Benjeng, Menganti, dan Cerme. Karena itu, warga yang tinggal disekitar daerah aliran sungai (DAS) Kali Lamong mesti selalu siaga pada potensi bencana hidrometeorologi ini.
Sebelumnya, kemarin (18/2), puluhan hektare lahan pertanian di wilayah Gresik selatan juga terdampak banjir. Sebab, tanggul anak Kali Lamong jebol. Tepatnya, di Desa Beton, Kecamatan Menganti. Namun, kini tanggul itu sudah diperbaiki oleh pemkab dengan mengerahkan dua alat berat.
‘’Tanggul yang jebol mencapai 3 meter karena derasnya air,’’ kata Samsul Arif, kepala Desa Beton, kepada awak media. Beruntung, banjir di wilayahnya cepat surut. “Alhamdulilah. Kondisi tanggul yang jebol sudah tertutup dan aman kembali. Semoga tidak banjir lagi,” pungkasnya.