JawaPos.com – Pemerintah tahun ini mengoperasikan Bandara Kertajati untuk melayani jamaah haji. Bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka itu telah memenuhi persyaratan standar pelayanan penerbangan haji berdasar peninjauan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Kristi Endah Murni mengungkapkan, tim GACA Saudi meninjau Bandara Kertajati pada 15 Februari lalu. Sejumlah aspek untuk menjadi bandara embarkasi dinilai sudah terpenuhi. Di antaranya, aspek keamanan dan keselamatan penerbangan. Termasuk aspek pelayanan dan aspek lainnya. ’’Yakni, pelayanan keimigrasian, kepabeanan, dan kekarantinaan,’’ ungkapnya kemarin (18/2).
Setelah ada penilaian penetapan standar pada Bandara Kertajati, GACA akan mengirim surat clearance ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Sebagai bukti hasil peninjauan dan pengamatan langsung ke Bandara Kertajati. ’’Setelah Kementerian Perhubungan menerima surat clearance, dapat dipastikan musim haji 2023 ini masyarakat Jawa Barat bisa berangkat haji melalui Bandara Kertajati,’’ ujarnya.
Dengan begitu, lanjut Kristi, sebagian calon jamaah haji asal Jawa Barat dan sekitarnya tak perlu menempuh perjalanan panjang menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, untuk terbang ke Tanah Suci. Rencananya, Bandara Kertajati melayani penerbangan haji antara lain untuk jamaah dari Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan.
Kristi meminta semua stakeholder penerbangan yang terlibat dalam persiapan penerbangan haji menjalankan pelayanan sesuai prosedur yang ditetapkan. ’’Sehingga penerbangan haji yang tinggal beberapa bulan ini bisa terselenggara dengan baik,’’ ucapnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kesempatan sebelumnya menuturkan, pihak Arab Saudi menawarkan Bandara Thaif untuk penerbangan haji dari Indonesia. Tujuannya, mengurangi kepadatan kloter penerbangan jamaah haji di Bandara Jeddah dan Madinah. ’’Termasuk dapat mengurangi masa tinggal jamaah haji di Arab Saudi. Jadi, bisa menekan biaya haji,’’ tuturnya.