JawaPos.com – PT Pos Indonesia (Persero) kerja bareng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) untuk meningkatkan jumlah kepersertaan baru Bukan Penerima Upah (BPU) BPJSTK dan peningkatan transaksi iuran peserta lewat Kantorpos. Targetnya hingga November 2023 adalah 840 ribu peserta.

Target tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya. Untuk mencapai target tersebut, PT Pos Indonesia dan BPJSTK akan melakukan banyak kegiatan bersama. “Target itu belum transaksi ya, untuk pendaftarannya saja. Kalau transaksinya diharapkan bisa jutaan (transaksi) karena mereka (peserta) akan membayar setiap bulan,” kata Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris, di Co-Working Space Kantorpos, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/2).

Haris menjelaskan, pihaknya memiliki sekitar 4.800-an Kantorpos dan 150 ribu agen yang tersebar di seluruh kecamatan di Indonesia. Hal ini menjadi sumber daya penting dalam menjangkau kepesertaan Jamsostek.

“Jadi kita tidak lihat ini dari sisi bisnis semata. Kita ada misi sosial, bagaimana kita bisa bantu masyarakat untuk bisa dapat fasilitas dari Jamsostek, kita mendorong literasi BPJSTK ,” terang Haris.

Ia mengaku prihatin dengan nasib pekerja, terutama yang bukan berstatus penerima upah. Mereka tergolong pekerja rentan dan ahli warisnya tidak mendapatkan apa-apa jika pekerja tersebut menjadi korban kecelakaan kerja.

Adapun yang menjadi terget peserta dalam kerja sama ini adalah mereka yang masuk kategori bukan penerima upah (BPU). Yaitu pekerja yang melakukan kegiatan atau usaha ekonomi secara mandiri untuk memperoleh penghasilan.

Misalnya petani, nelayan, pedagang (digitalisasi pasar), pekerja swasta, Mitra PT Pos Indonesia/ Oranger, penerima bansos, penerima honor, asisten rumah tangga, pemilik warung/toko, dan UMKM.

“Di samping kolaborasi, kita juga dorong masyarakat di luar sana paham tentang Jamsostek, sehingga mereka tertarik untuk ikut serta,” tutur Haris.

PT Pos akan mendorong 150 ribu agen yang tersebar untuk berlomba-lomba memberikan edukasi kepada masyarakat luas. PT Pos Indonesia akan memberikan reward kepada agen yang berhasil melakukan tugas sesuai yang diharapkan manajemen.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin mengakui kolaborasi dengan PT Pos sejauh ini sangat memuaskan. Dengan menggandeng PT Pos Indonesia, Jamsostek memiliki jangkauan hingga ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia.

“Kedua, kalau kanalnya (lokasi pendaftaran dan pembayaran iuran) sudah banyak, orang yang terlindungi tentu semakin banyak. Caranya tadi, literasi ditingkatkan, Ke depan kita lagi pikirin, Pos sebagai bayar klaim. Ini lagi kita bicarakan teknisnya seperti apa,” beber Zainudin.

Dalam kesempatan yang sama, Jamsostek membayarkan klaim kepada salah satu pegawai PT Pos yang sudah meninggal dunia, Hasanudin. Jamsostek memberikan kepada ahli waris yang dihadiri istri dan salah satu putrinya senilai Rp122.498.360.

By admin