JawaPos.com- Nama Kota Batu sudah begitu familiar. Kota destinasi andalan di Jawa Timur. Batu pun terus bertumbuh. Kotanya tidak besar. Hanya empat kecamatan saja. Namun, pendapatan asli daerah (PAD) pada 2022, sudah tembus Rp 1 triliun. Jauh melebihi banyak kabupaten.
Berdasar data BPS, saat pandemi menerjang 2022, pertumbuhan ekonomi sempat jatuh hingga minus 6,46 persen. Maklum, saat itu praktis dunia pariwisata sebagai andalan PAD mati suri. Namun, setahun kemudian, berhasil melenting kembali. Pertumbuhan ekonomi naik lagi menjadi 6 persen,
Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kota Batu itu relatif belum signifikan terhadap angka penurunan warga miskin ekstrem. Dari jumlah penduduk sekitar 214 ribu jiwa, angka penduduk miskin ekstrem di Kota Baru sejauh ini masih 8 ribu lebih.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menegaskan, harus ada strategi untuk mengatasi kemiskinan ekstrem tersebut. Strategi itu harus digencarkan secara menyeluruh. Meski potensi Kota Batu sebagai daerah pertanian luar biasa, ternyata masih ada sisi gelap yang belum tersentuh pemkot.
Karena itu, lanjut dia, masih muncul permasalahan kemiskinan ekstrem. Nah, salah satu tantangan besar Kota Batu itu antara lain kemiskinan ekstrem itu, yang di dalamnya berpengaruh pada stunting.
“Saya harap kepala OPD untuk menghilangkan ego sektoral jika memang ingin menyelesaikan permasalahan yang ada. Karena, dalam pemerintahan itu harus berkolaborasi dan melepaskan ego sektoral,” terangnnya seperti dilansir Jawa Pos Radar Malang (17/2).
Aries menyatakan, target penduduk miskin di Kota Batu diharapkan hanya berada di kisaran 3,97 persen. Sedangkan, jika dilihat dari 2019 hingga 2021 angka kemiskinan terus bertambah. Pada 2022 memang ada penurunan, walaupun sedikit. Pada 2021 berada di angka 8.630 jiwa, 2020 di angka 8.120 jiwa. Artinya, penurunan belum signifikan.
“Program untuk mengentaskan kemiskinan yang sudah ada harus terus berlanjut. Terutama, program-program untuk mengangkat potensi masyarakat yang awalnya masuk kategori miskin atau masuk keluarga penerima manfaat (KPM),” kata Aries.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Disnsos) Kota Batu Ririk Mashuri mengungkapkan, pihaknya sudah melaksanakan sejumlah program bantuan seperti rehabilitasi sosial, perlindungan, dan jaminan sosial lainnya. “Seperti bantuan sosial pada lansia, bantuan sosial kepada penyandang disabilitas, bantuan sosial kepada veteran dan bantuan sosial kepada janda veteran,” paparnya.