JawaPos.com–Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor memberikan penghargaan kepada 15 ulama pada peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalsel, Sabtu (18/2). Acara itu juga sekaligus Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama 1344-1444 Hijriah.

Para ulama sepuh diberikan penghargaan atas dedikasi dan pengabdian dalam menyebarkan ajaran Aswaja dan pengembangan Nahdlatul Ulama di Kalimantan Selatan. Di antara yakni almarhum KH Idham Chalid, KH M. Husin Mughni, dan KH Husin Qadri.

Gubernur Kalsel didampingi Pimpinan Ponpes Madrasah Darussalam Tahfiz dan Ilmu Alquran Martapura KH Wildan Salman dan Kapolda Kalsel Brigjen Andi Rian menyerahkan penghargaan kepada ahli waris para ulama sepuh di Kalsel tersebut.

Dalam acara akbar yang dihadiri ribuan santri, banser, hingga organisasi Islam lain tersebut, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaikan, satu abad NU bukan waktu yang sebentar.

”Harus dimuliakan Nahdlatul Ulama ini. Bak panah yang ditembakkan, tidak kembali lagi,” ujar Sahbirin Noor seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, acara peringatan itu sebagai bentuk menghargai para pendiri dan penggagas Nahdlatul Ulama. Termasuk para ulama di Kalsel yang sudah berjuang untuk tegaknya ajaran ahlussunah wal jamaah hingga kini.

Jas merah, jangan lupakan sejarah,” papar Gubernur Sahbirin Noor yang lebih akrab disapa Paman Birin tersebut.

Dia berharap, acara peringatan itu menjadi pelajaran betapa sejarah berdirinya NU mewarnai berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

”Karena kemerdekaan negeri ini dari penjajah, tidak lepas dari peran ustad dan ulama NU,” terang Sahbirin Noor.

Sementara itu, Pengurus Pengkaderan Aswaja Senter Pesantren Tebuireng Ustad Syukron Makmun menyampaikan, Kalsel masuk daerah yang besar warga Nahdlatul Ulama. Bahkan di provinsi tersebut melahirkan banyak ulama besar.

Dia menyampaikan, dengan banyaknya warga nahdiyin di provinsi itu, pengetahuan tentang NU dan Aswaja harus terus dikuatkan. Apalagi, di Kalsel banyak pesantren yang merupakan aliran NU.

”Karena berdirinya NU tidak terlepas dari pesantren, ulama-ulama dari pesantren,” terang Syukron Makmun.

Pada kesempatan itu, Pimpinan Ponpes Madrasah Darussalam Tahfiz dan Ilmu Alquran Martapura KH Wildan Salman membacakan perjalanan masuknya organisasi NU ke Kalsel yang diikuti para ulama besar di provinsi itu.

By admin