JawaPos.Pos – Paket bantuan dari masyarakat Indonesia untuk korban gempa Turki terus mengalir. Selain kebutuhan makanan, pengungsi gempa Turki juga memerlukan alat kebersihan. Pasalnya mereka sekarang bertahan di bawah suhu minus derajat celcius.
Perkembangan terkini kondisi pengungsi di Turki itu disampaikan Direktur Pendistribusian Baznas Ahmad Fikri yang sedang berada di sana. Dia mengatakan suhu di daerah pengungsian tercatat minus 3 derajat sampai minus 5 derajat. Untuk itu dia mengatakan pendistribusian paket perlengkapan musim dingin menjadi prioritas mereka.
“Paket perlengkapan musim dingin berupa selimut, kaos kaki, syal, dan kupluk,” kata Fikri dalam keterangannya Sabtu (18/3). Dia mengatakan dinginnya cuaca memperburuk kondisi penyintas gempa di Turki. Mereka sudah kehilangan keluarga dan harta benda, kini harus berjuang melawan dinginnya udara. Maka Baznas bersama sejumlah kelompok relawan mendistribusikan bantuan tersebut agar memberi kenyamanan kepada para pengungsi.
Dia lantas merinci bantuan yang disalurkan kepada korban gempa Turki. Diantaranya adalah 2 ribu paket makanan, 2 ribu paket kebersihan diri, dan 500 paket kelengkapan musim dingin. Bantuan itu disalurkan ke wilayah terdampak paling parah. Seperti sebanyak 50 paket di titik pengungsi Seyhan, Adana. Lalu 150 paket di Nurdagi, Gaziantep. Kemudian 300 paket di Hassa, Hatay. Terakhir 1.500 paket di Antakya, Hatay.
“Paket makanan yang didistribusikan terdiri dari beras, gandum, corba (sup khas Turki), keju, biskuit, susu, jus buah, dan air mineral,” kata dia. Kebutuhan gizi para korban bencana sangat mereka perhatikan. Pertimbangannya karena tubuh yang sehat dapat menunjang percepatan pemulihan para penyintas.
Sementara paket kebersihan yang disalurkan Baznas mencakup sabun mandi, sampo, tisu, popok bayi, dan lainnya. Kebersihan sangat penting bagi pengungsi bencana gempa karena kondisi yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko penyakit dan infeksi yang dapat menyebar dengan cepat di antara para pengungsi, terutama di dalam tempat penampungan yang padat.
Hingga kini, menurut Fikri, Baznas masih akan terus bergerak dan melakukan pendataan guna memenuhi kebutuhan dasar para penyintas bencana di Turki, melalui dana yang disalurkan masyarakat. Dengan menerjunkan personal langsung ke Turki yang beranggotakan Ahmad Fikri, Budi Margono, Taufiq Hidayat, dan dr. Reza Ramdhoni, mereka akan terus membersamai para penyintas bersama. Agar bisa secepatnya pulih dan bangkit seperti semula.