JawaPos.com- Ada-ada saja ulah Sugiono. Bermodus mengaku sebagai polisi, warga Jalan Kepuh Kiriman, Kecamatan Waru, Sidoarjo, menipu seorang pedagang bunga di Jalan Raya Dukuh Kupang Barat, Surabaya. Kini, laki-laki 59 tahun itupun dijebloskan ke sel tahanan.
Kapolsek Dukuh Pakis Kompol M. Irfan mengungkapkan, penipuan bermula saat tersangka mendatangi stan bunga di Dukuh Kupang Barat, pada Senin (13/2) lalu, sekitar pukul 08.00. Pelaku mengaku polisi. Namanya diubah: Totok, jabatannya Kanit Turjawali, berdinas di Polsek Joyoboyo, Wonokromo.
Saat mendatangi korban, tersangka memakai masker berlogo Polri dan TNI. Lalu, pelaku terlibat perbincangan dengan korban. Saat itu, tersangka mengaku hendak membeli lima pot bunga. Selain itu, tersangka juga akan menukar uang pecahan Rp 50 ribu ditukar pecahan Rp 100 ribu senilai Rp 500 ribu.
“Tersangka yang mengaku polisi meminta uang korban lima lembar pecahan Rp 100 ribu telebih dahulu. Uang tukarannya belum diberikan,” kata Irfan seperti dikutip Jawa Pos Radar Surabaya, Jumat (17/2).
Seusai menerima uang, tersangka meminta korban untuk mengambilkan lima pot bunga, Katanya, hendak dibeli. Nah, di saat korban mencari-carikan pot bunga tersebut, eh pelaku kabur. Merasa ditipu, korban lantas melaporkan kasus tersebut ke Polsek Dukuh Pakis.
Anggota Reskrim bergerak cepat. Mereka meminta keterangan saksi. Selain itu, mengecek lokasi. Setelah mendapatkan petunjuk ciri-ciri pelaku yang terekam CCTV, akhirnya teridentifikasi. “Tersangka ditangkap di rumahnya pada Kamis (16/2),” paparnya.
Dari tangan tersangka, disita barang bukti motor Honda Vario, masker hitam logo Polri dan TNI, sebuah jaket coklat, serta helm warna hitam. ‘’Pengakuannya, sudah 100 kali menipu. TKP lainnya masih kami dalami,” tegasnya.
Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis Ipda Aman Hasta menambahkan, tersangka menipu korbannya terakhir dengan modus tukar uang dan berpura-pura beli pot bunga tersebut. “Pengakuan sementara, ngaku polisi supaya banyak yang percaya,” ucap dia.
Perwira dengan satu balok di pundak melanjutkan, kakek dua cucu ini menyasar korban di Surabaya dan Sidoarjo. Polisi masih melakukan pengembangan kasus. “Hasilnya sudah habis dipakai kebutuhan sehari-hari. Dia nggak kerja, anaknya tujuh,” ujar Aman.