JawaPos.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menyebutkan bahwa sebenarnya warga yang lebih sering bolak-balik ke Jakarta adalah orang dari Depok dibanding Bekasi. Lantas, mengapa malah MRT East-West Rute Bekasi-Jakarta- Balaraja yang hendak dibangun?
Menjelaskan hal itu, RK menyebut bahwa MRT East-West ini merupakan bagian dari masterplan yang sudah lama direncanakan pemerintah pusat. Pembangunannya menjadi lebih penting dibanding untuk Depok, lantaran proyek ini nantinya akan menghubungkan tiga Provinsi.
“Sangat urgent menghubungkan 3 provinsi, Balaraja di provinsi Banten, memasuki Jakarta, terus ke Timur sampai ke Cikarang. Jadi kenapa urgen? Karena melintasinya 2 wilayah, bukan 1,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (17/2).
Sebelumnya, menurut pengakuan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, terdapat sekitar seperempat juta orang dari Bekasi yang datang ke Jakarta tiap harinya. Menanggapi hal itu, RK menyebut bahwa sepengetahuannya warga dari Depok jumlahnya lebih besar lagi.
Oleh karena itu, mantan Wali Kota Bandung itu mengungkapkan bahwa pembangunan MRT dari dan ke Depok juga masih dalam kajian. “Tapi yang paling realistis melintasi banyak wilayah yang lebih rumit yang jalur dibahas hari ini,” jelasnya.
“Setelah kajian, tapi belum bisa saya sampaikan,” tandas RK.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan penandatanganan kesepakatan bersama terkait dengan Pembangunan Angkutan Umum Massal Perkotaan Mass Rapid Transit (MRT) Koridor Timur-Barat (East-West) bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
MRT East-West tersebut direncanakan akan melewati rute Cikarang-Jakarta-Balaraja dan ditargetkan akan mulai dibangun tahun 2024 mendatang. Dalam kesempatan itu, Heru Budi menyatakan bahwa pertemuan tersebut adalah bentuk komitmen Pemprov DKI dan Jabar untuk membangun transportasi umum di Jakarta dan perbatasannya.
“Saya hadir di sini untuk memastikan, saya Pj Gubernur DKI dengan Gubernur Jawa Barat komitmen bisa membangun transportasi berbasis kereta api yaitu MRT,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/2).
“Untuk siapa? Untuk semua. Supaya ini cepat kita komitmen di 2024 insya Allah sudah mulai pembangunan,” sambungnya.
Heru menegaskan bahwa pertemuan tiga pemimpin di Jabodetabek itu untuk mengikrarkan komitmen bersama agar siapa pun penerusnya, proyek MRT ini harus diselesaikan.
“Nanri masyarakat yang bersentuhan langsung dan ini harus dilanjutkan dengan komitmen-komitmen. Dan tentunya penerus-penerus kita. Itu inti ketemu kita hari ini,” ucapnya.