JawaPos.com – Bukan lagi varian asli Wuhan atau Alfa dan Delta, namun kini varian Covid-19 yang paling dominan di dunia adalah Omicron dan subvarian BA.2. Varian Omicron menyumbang 99,8 persen dari kasus baru global dalam minggu terakhir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan subvarian BA.2 menyumbang 93,6 persen di antaranya. Itu menunjukkan betapa dominannya Omicron.
Dalam pembaruan epidemiologi mingguannya, badan tersebut mengatakan BA.2 telah menjadi dominan di 6 wilayahnya dan di 68 negara tempat data sekuensing tersedia.
Bagaimana dengan varian XE? XE rekombinan, yang menggabungkan elemen varian delta dan varian omicron, sedang dilacak sebagai varian yang sedang dipantau untuk saat ini. Rekombinan XE, yang menggabungkan subvarian BA.1 dan BA.2, sedang dilacak sebagai bagian dari omicron. Untuk saat ini, XE, pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari dan muncul dalam 600 rangkaian yang dilaporkan pada 29 Maret, masih menunjukkan keunggulan transmisi 10 persen dibandingkan BA.2.
“Namun, temuan ini memerlukan konfirmasi lebih lanjut,” kata WHO.
AS kini rata-rata melaporkan 28.693 kasus per hari, menurut New York Times, turun 1 persen dari dua minggu lalu tetapi lebih tinggi dari jumlah Selasa (5/4). Kasus meningkat di negara bagian di Timur Laut dan Selatan lagi saat BA.2 menyebar. Negara ini rata-rata dirawat di rumah sakit 15.383 sehari, turun 27 persen dari dua minggu lalu. Jumlah kematian harian telah turun di bawah 700 menjadi 602 kasus.